Ini yang Terjadi Pada Tubuh Anda Jika Digigit Ular Berbisa, Efeknya Fatal Banget Loh!

Jumat 12 Nov 2021, 10:22 WIB
Ular Garaga Milik Panji Lepas dari Kandang (Foto: Panji Petualang/YouTube)

Ular Garaga Milik Panji Lepas dari Kandang (Foto: Panji Petualang/YouTube)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gigitan ular dapat membunuh lebih dari 100 ribu orang setiap tahun dan dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan paling mematikan di dunia yang masih seirng diabaikan.

Akan tetapi apa sebenarnya efek yang bisa ditimbulkan dari racun atau bisa ular terhadap tubuh manusia?

Menyadur artikel dari laman Natural History Museum, bisa ular diperkirakan telah berevolusi secara independen setidaknya 100 kali.

Saat ini ada ribuan hewan berbisa yang berkembang biak di seluruh dunia dan seiring waktu, racun mereka telah berevolusi untuk melakukan pekerjaan tertentu pada hewan yang mereka racuni.

Temukan apa yang dilakukan racun ular, mengapa beberapa spesies memiliki racun yang sangat kuat, dan mengapa kecepatan sangat penting saat mengobati gigitan ular.

Untuk apa racun/bisa yang dimiliki ular?

Banyak hewan menggunakan racun untuk pemangsaan, membunuh atau melumpuhkan mangsanya sebelum memakannya.

Hal tersebut biasa digunakan untuk pertahanan, melayani calon predator dengan peringatan yang menyakitkan dan mudah diingat.

Ada sekitar 700 spesies ular berbisa taring depan, hampir semuanya milik keluarga Viperidae dan Elapidae.

Ada tambahan 1.800 spesies taring belakang yang termasuk dalam famili Colubridae. Banyak dari ini mungkin juga berbisa, meskipun kelompok ini umumnya tidak terlalu mengancam manusia, dengan beberapa pengecualian.

Hampir semua ular mengembangkan racun untuk membantu mereka berburu tetapi beberapa juga akan menggunakannya untuk membela diri.

Hampir semua ular mengembangkan racun untuk membantu mereka berburu. Tapi apa yang bisa dilakukan racun pada tubuh mangsa tergantung pada spesies ularnya.

Ada beberapa kegunaan lain yang kurang umum untuk racun. Sebagai contoh, platipus jantan menggunakan tajinya yang berbisa untuk melawan kompetisi mereka di musim kawin, semut gila kuning kecoklatan menggunakan taji mereka sebagai penangkal racun semut api dan beberapa spesies, seperti tikus, diperkirakan menggunakan racun mereka untuk mengawetkan makanan.

Apa efek yang ditimbulkan racun ular?

Dua kelompok ular berbisa sangat terkenal: viper (Viperidae) dan elapid (Elapidae). Secara garis besar, racun pada kedua kelompok ini melakukan hal yang berbeda pada korban gigitan.

Ular berbisa, termasuk ular beludak dan ular derik, memiliki racun yang umumnya bersifat hemotoksik.

Ini berarti mereka menyerang sistem peredaran darah. Mereka dapat menyebabkan pendarahan atau mengganggu kemampuan darah untuk menggumpal.

Banyak ular berbisa yang terkenal adalah elapid, seperti kobra, mamba, kraits, dan taipan. Racun mereka biasanya neurotoksik, yang berarti mengganggu transmisi impuls saraf. Umumnya memiliki efek melumpuhkan, baik membuat tubuh korban menjadi kaku atau menjadi lemas.

Neurotoksisitas dan hemotoksisitas bukan satu-satunya efek yang dapat ditimbulkan oleh racun, juga tidak saling eksklusif.

Taipans, misalnya, memiliki racun neurotoksik yang melumpuhkan yang juga memiliki kemampuan pembekuan darah yang bekerja sangat cepat.

Ular derik dapat menyebabkan pendarahan yang mengerikan, tetapi racunnya juga bersifat sitotoksik (penghancur jaringan) dan dapat menyebabkan luka dan nekrosis. Beberapa racun ular derik juga memiliki sifat neurotoksik.

Racun mungkin juga memiliki kemampuan penting lainnya ketika mengandung miotoksin (penghancur otot rangka), cardiotoxins (yang secara khusus mempengaruhi jantung) atau sarafotoxins (penyempitan pembuluh darah) misalnya. (cr03)

Berita Terkait
News Update