JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Memiliki teman dalam suatu lingkungan dapat membuat kita merasa hidup ini tak hanya sendiri dan sebisa mungkin saling membantu serta mendukung satu sama lain.
Hubungan pertemanan akan terasa indah apabila kita selalu kompak dan tidak adanya rasa saling bersaing untuk lebih maju.
Namun, kebanyakan dari kita sering kali tidak bisa membedakan manakah teman yang baik, teman yang membawa dampak buruk dan bahkan teman yang hanya memiliki maksud tersendiri ketika ingin berteman dengan kita atau sering dikenal dengan toxic.
Lantas, seperti apa sih yang dimaksud dengan toxic friend?
Toxic friend merupakan istilah untuk teman yang beracun bagi kita karena enggan mendukung dan memberikan hal negatif dalam hidup kita.
Toxic friend menjadi buah bibir dikalangan remaja hingga dewasa, karena tak sedikit mereka yang merasakan hal demikian.
Apabila kamu masih bingung untuk membedakan manakah teman yang baik dan buruk. Kali ini kami akan membahas seputar ciri-ciri teman yang hanya sekedar memanfaatkan kita. Jangan sampai di skip ya, biar kamu nggak kejebak hubungan pertemanan yang toxic!
Tidak diberi ruang untuk bercerita
Saat memiliki teman yang dipercaya, tentunya kita akan saling berbagi cerita. Namun berbeda halnya ketika kita menemukan seseorang yang hanya memanfaatkan kita. Biasanya salah satu tanda teman toxic ialah hanya ingin berbagi ceritanya dan selalu ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan.
Kalau kamu menemukan tanda ini dari temanmu, kamu bisa tanyakan alasan mengapa Ia tidak memberi ruang kamu untuk bercerita kepadanya sebelum kamu benar-benar menjauhinya. Bisa saja temanmu tipikal orang yang cuek dan sebenarnya ingin mendengarkan kisahmu, hanya saja enggan untuk mengatakannya.
Jadi, kalau misalnya temanmu tidak memiliki sifat yang cuek. Kamu boleh menjauh darinya, karena memang sejatinya Ia tak terlalu mengharapkanmu sebagai teman!
Merasa paling memiliki kedekatan dengan kita ketika didepan orang banyak
Nah, siapa ini yang pernah mengalami hal seperti ini? bagi kamu yang belum pernah mengalaminya, hati-hati ya! karena toxic friend ini muncul saat orang yang sebenarnya memang berteman sama kita, namun Ia hanya sekedar kenal saja. Namun, ketika didepan orang banyak Ia merasa paling mengenal dirimu dalam arti ‘sok tahu’ akan dirimu dengan menceritakan kebiasaan kamu yang hanya Ia ketahui dari temanmu yang lain.
Tidak perduli terhadap pencapaian kita
Saat kita berhasil melakukan sesuatu, sepantasnya teman ikut senang bahkan ikut merayakan atas pencapaian kita yang sudah diraih. Lain halnya dengan teman toxic yang hanya merasa kita belum semapan dengan dirinya. Jadi, biasanya mereka yang toxic tidak pernah menunjukkan rasa kesenangan yang sedang dirasakan oleh kita dan menganggap pencapaian kita merupakan hal biasa yang diraih orang lain bukan temannya.
Merasa saling bersaing
Terkait hal ini pasti sering kita jumpai dalam hubungan pertemanan, tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa memiliki teman yang ‘iri’ dan merasa temannya sebagai saingannya dalam menghasilkan suatu prestasi baru.
Meremehkan
Meremehkan dalam hal ini dimaksudkan ketika kita berbagi cerita seputar target yang sedang kita capai, namun Ia berkata ‘yakin bisa melampauinya? Kamu kan begini orangnya’ atau ‘kayaknya ga segampang itu deh, terlalu ambisius ga bagus’. Nah kalimat-kalimat itu bisa menjadi salah satu pertanda bahwa kamu sedang diremehkannya.
Jika kamu sedang mengalami hal itu, kamu boleh saja menyangkal pernyataan Ia dengan kepercayaan dirimu dalam menyampaikan sebuah argumen. Namun jangan sampai membuat keributan, karena lebih baik menjauh dari awal dari pada harus berhadapan orang seperti itu dengan wajah yang palsu.
Membicarakan privasimu kepada orang lain
Saat bercerita seputar privasimu, apa temanmu pernah membicarakannya kembali ke teman yang lain? Wah! Pasti kalian (terutama wanita) tanpa sadar pernah merasakan atau bahkan melakukannya. Berani menjaga privasi teman menjadi salah satu kunci mendapatkan teman yang baik.
Sebaiknya jika memiliki teman baik yang sangat dipercayainya, kalian tidak boleh menyia-nyiakannya karena ketika kepercayaan itu hilang, Ia pun akan hilang dengan sendirinya tanpa kamu sadari.
Mengkritik tanpa memberi solusi
Didalam kehidupan remaja menuju dewasa pasti kita akan bertemu dengan orang-orang yang berwawasan luas atau bahkan lebih memiliki pemikiran terbuka dibandingkan kita.
Tetapi, ada nggak sih yang pernah merasakan teman kita hanya bisanya mengkritik kita tanpa memberikan solusi meskipun terkadang dianggap hanya candaan. Yang perlu diketahui, kita tidak bisa selamanya ‘merasa paling’ tetapi kita harus dukung teman kita dengan cukup mendengarkannya dan jika diminta saran kamu boleh mulai membicarakan hal yang kurang dan lebih dari topik pembicaraan kalian.
Bercanda melampaui batas
Berteman baik dengan orang lain membuat kita merasakan suka duka. Namun, ketika temanmu sudah bercanda misalnya membawa-bawa pembahasan fisikmu. Dapat dipastikan itu bukannya hanya sekedar bercanda.
Mungkin sebagian orang merasa hal itu sepele, namun jika Ia didapati mengejek fisikmu didepan orang banyak maka sebaiknya kamu menjauhinya karena hal tersebut bukan lagi candaan, melainkan ejekan yang serius. Jadi, hati-hati dalam bercanda ya friend! Karena kita tidak mengetahui suasana hati seseorang
Cemburu ketika menghabiskan waktu dengan orang lain
Didalam hubungan pertemanan kita tidak hanya berfokus pada satu orang saja, karena kita harus bisa memilih teman yang memang se-frekuensi dengan kita, maksudnya ialah bisa memahami, mengerti, menoleransi hal-hal yang terdapat dalam diri kita.
Lalu, kalau kamu memiliki teman yang gasuka kamu punya teman lain atau lebih sering main dengan yang lain. Sebaiknya kamu tanyakan alasannya, jangan-jangan dia hanya ingin terus bersamamu atau justru hal buruk seperti tidak ingin kamu memiliki teman baik?!
Intinya apabila kamu memiliki teman seperti ini, sebaiknya bicarakan dahulu ya apa maksudnya! Terkadang kita suka salah tafsir terhadap seseorang. Jika kamu dengan temanmu sudah lama berteman baik!
Lain halnya dengan teman barumu yang baru saja mengenalmu, bisa saja kamu dijadikan saingannya sehingga Ia tak ingin kamu memiliki teman baik yang mendukungmu. Nah dengan demikian berarti kamu harus cross check dulu ya!
Mengubah kita mengikuti dirinya
Pernah nggak sih kalian menemukan teman yang inginnya kalian terus bersama ? jika pernah, harap berhati-hatilah karena egonya yang lebih tinggi dibanding hubungan pertemanan kalian.
Hal seperti ini biasa terlihat ketika teman toxic kita mengetahui bahwa kita tidak suka dengan minuman keras, namun Ia tetap mengajak kamu untuk pergi bersamanya dengan alasan menikmati masa muda seperti orang-orang zaman sekarang.Apabila kamu sudah menemukan tanda seperti itu, sebaiknya kamu jauhi teman itu ya! karena nggak semua yang dia mau harus kita turuti, dan kita harus saling menghargai prinsip yang sudah kita pegang sendiri.
Setelah mengetahui tanda-tanda toxic friendship, semoga kamu bisa lebih bijak dalam memilih teman ya! mungkin memang benar kita tidak boleh membeda-bedakan atau memilih seseorang yang ingin menjadi teman kita.
Tetapi alangkah baiknya jika kita sudah memiliki tanda ketidakcocokan dengan orang lain, sebaiknya kita harus sigap mengambil keputusan untuk terus berteman dengannya tanpa rasa nyaman ataukah menjauhinya demi kebaikanmu. (Risca Cahyani Agustin)