JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Manusia sebagai makhluk sosial pasti saling membutuhkan orang lain, tentu dalam hal ini kita juga ingin memiliki rasa mencintai dan dicintai.
Setiap manusia pun tentu telah diciptakan berpasang-pasangan.
Jika kita sudah menjalin hubungan percintaan dengan seseorang, tentu kita harus saling mengerti dan memahami sifat pasangan.
Namun ketika sudah memiliki pasangan, masih banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka pernah mengalami hubungan tidak sehat.
Lalu, bagaimana sih ciri-ciri hubungan tidak sehat atau toxic relationship? Yuk disimak, biar nggak terjebak!
1. Ketika Menjalani Hubungan Percintaan, Kamu Lebih Sering Mengalah.
Apabila sedang terjadi perdebatan dengan pasangan, memang dianjurkan salah satu pihak antara kamu dengan pasangan untuk mengalah.
Jika hanya kamu yang selalu disalahkan dan mengalah pasangan kamu akan bertindak seenaknya dan menganggap kamu selalu mencari dan luluh padanya.
Tetapi apakah kamu selama ini sudah sadar? Tindakan tersebut termasuk ke dalam hubungan tidak sehat jika dijalani terus menerus, karena kamu akan dihantui rasa bersalah, cemas, takut kehilangan yang buat kamu bertindak diluar logika dan sulit konsentrasi.
Kalau kamu sudah menemukan salah satu ciri ini, sebaiknya kamu komunikasi kan bersama pasangan ya. Jika memang kalian saling mencintai, sudah seharusnya kalian tidak saling menyakiti.
2. Sulit Menjadi Diri Sendiri
Jika sudah cinta, terkadang manusia suka ingin selalu 'terlihat sama level' atau bisa dikatakan ingin selalu memenuhi standar yang disukai pasangannya. Sehingga, tak sedikit dari mereka yang tidak menjadi diri sendiri, terutama bagi mereka yang baru menjalani hubungan percintaan dengan pasangan nya.
Contohnya : Christian ialah seorang remaja yang memiliki hobi bermain sepak bola.
Namun sejak menjalin hubungan dengan Amber, Christian tidak pernah melakukan kegiatan tersebut karena Amber yang sangat tidak suka orang yang bermain sepak bola karena trauma orang tuanya yang patah tulang akibat hobinya tersebut.
Untuk itu, Christian tidak pernah membicarakan perihal kegemarannya tersebuh dan bahkan rela meninggalkan hobinya karena ingin menjadi pasangan terbaik untuk Amber.
3. Sering Diatur Pasangan Karena Cemburu Berlebihan.
Kata orang cemburu itu tanda cinta. Namun, cemburu bisa dikarenakan memang cinta atau keegoisan diri. Lho kok?
Yup, kalian pernah nggak sih nemuin orang yang over protektif terhadap pasangannya dengan alasan takut kehilangan? Pasti pernah bukan?
Beberapa orang mengakui bahwa mereka cemburu karena cinta. Tak sedikit mereka berkata 'saya gamau pasangan saya dekat dengan lawan jenis karena takut menimbulkan rasa cinta sehingga dia bisa saja meninggalkan saya kapan saja. Jadi saya pengen dia nurut sama saya, karena kan saling cinta'
Rasa takut kehilangan terkadang membuat kita bersikap yang tidak bisa diduga. Padahal faktanya, teman lawan jenis tidak selalu membuat kita jatuh cinta.
Dengan kata lain, mereka yang memiliki pasangan beranggapan wajar menghadapi kecemburuan pasangannya dan menganggap bahwa tindakan tersebut 'bisa dimaafkan meskipun sering terulang'
Disisi lain, seringkali juga kita menemukan seseorang yang mengatur hidup pasangannya. Namun giliran ingin merasakan hal yang sama, pasangannya justru tidak mau hanya karena 'saya beda dengan kamu, saya mah gaakan menduakan jadi gausah ngatur saya'
Nah kalau sudah menemukan tipikal seperti bagaimana?
Mungkin sebagian besar dari kita selalu memaafkan cinta. Tetapi bukan sebaiknya cinta harus didasari oleh logika? Manusia dewasa tentu sudah bisa membedakan baik dan buruk. Dan tidaklah sepantasnya kita terlalu memaksakan kehendak orang lain, karena setiap orang memiliki hak untuk memilih.
Jadi kalau sudah memiliki tanda-tanda yang ditunjukkan seperti diatas, alangkah baiknya kamu diskusikan dengan pasangan. Jika pasangan mu tidak bisa menerima pendapat mu, cobalah meminta saran kepada orang lain yang kita percayai. Usahakan jangan membuat dirimu merasa terbebani sendiri hanya karena takut dia pergi meninggalkanmu ya!
Sejatinya, manusia tak luput dari salah. Memaafkan dan memperbaiki ataukah menyelesaikan hubungan bersama pasangan menjadi pilihan yang harus diambil meskipun ada resiko yang diterima.