SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum perguruan Kebudayaan Seni Tari (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Wahyu Nurjamil menyambut baik rencana Pemprov Banten menjadikan tradisi Keceran sebagai festival budaya.
Hal itu memang perlu dilakukan, mengingat tradisi Keceran ini merupakan kegiatan unik yang hanya ada di perguruan Tjimande.
"Dan kami menyambut baik rencana Pemprov Banten bisa mengemas sebuah acara ini untuk dijadikan sebagai festival budaya Banten. Festivalnya budaya nasional, tapi dilakukan oleh Pemprov," katanya, Kamis malam (4/11/2021).
Wahyu menambahkan, tradisi Keceran yang selama ini dilakukan oleh perguruannya tidak tersentralkan dalam satu waktu.
Tetapi tersebar ke beberapa pengurus dari tingkat ranting, cabang daerah sampai pusat.
"Kalau disatukan itu pasti sangat meriah, karena banyak kader dan pengurus yang akan hadir," ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya, jika tradisi ini dibuat menjadi sebuah festival, maka pihaknya akan melaksanakan dalam satu waktu yang disentralkan.
"Dan yang pasti akan banyak pengunjung yang datang," pungkasnya.
Wahyu merasa bangga dengan dukungan Pemprov terhadap tradisi Keceran ini.
Menurutnya, tradisi ini harus terus dilestarikan di Banten, mengingat ini mengandung makna filosofi yang dalam.
Tonton juga video "Terekam CCTV Aksi Pemotor Lakukan Pencurian Gerobak di Cengkareng". (youtube/poskota tv)
"Tradisi Keceran ini kan meneteskan air yang sudah didoakan ke mata, hidung dan mulut, dengan harapan setelah diteteskan ketiga indra kita menjadi bersih, selain itu juga untuk kebersihan batin juga," ucapnya.
Tradisi Keceran juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi seluruh anggota TTKKDH.
Hal itu terlihat dari banyaknya kader dan pengurus yang datang seperti dari Riau, Lampung, Batam dan Sumsel. (luthfillah)