SEPEKAN ini ada kesibukan yang luar biasa di lembaga kepolisian. Ada mutasi para kapolda, ada yang naik jabatan. Ada juga yang sedang ketar-ketir diancam hukuman, karena perbuatannya yang keliru.
“Kalau mutasi itu biasa,” kata sahabat Bang Jalil dari jarak jauh, "yang nggak biasa kan mengapa ada yang kena hukuman?”
“Ya, kalau salah, pasti dong dapat hukuman,” sambar istri Bang Jalil.
Bang Jalil hanya diam, tapi hatinya bicara. Memang apa yang dikatakan sahabat benar. Ada beberapa pejabat tinggi polisi yang dipindahtugaskan. Ya, seperti kata sahabat, itu hal biasa.
Tapi, Bang Jalil juga melihat belakangan ini ada oknum polisi yang nakal, melakukan pelanggaran hukum. Kasus narkoba pelakunya ada oknum, kejahatan perampokan, penadahan pun ada oknum di situ. Bahkan sampai kasus tindak pelecehan seksual, juga oknum terlibat.
“Itulah yang bikin gregetan para petinggi,” ujar Bang Jalil.
Nah, yang dapat mutasi, promosi jabatan tentu saja, bukan sekadar karena jabatan tinggi, tapi mereka memang berprestasi, dan harus menikmati tempat yang baru.
“Tapi, bukan berarti bakalan enak-enak saja dengan jabatan baru dan tempat baru. Mereka harus kerja keras!” kata sahabat.
“Kalau begitu sebenarnya, bukan pimpinan saja ya pak, yang harus bekerja keras. Tapi, juga harus dapat dukungan dari bawahan, dari anak buah. Jangan pada mbalelo!” kata sang istri.
“Ibu semakin cemerlang pemikirannya,ya?” ujar sahabat.
Mendapat pujian dari sahabat, istri Bang Jalil semakin getol bicara. “Iya dong. Kan setiap hari baca berita, di medsos. Sekarang ini masyarakat luas pada pinter, apa aja bisa masuk medsos, ada pejabat atau oknum yang berbuat keliru langsung viral di medsos.