Luhut Binsar Pandjaitan Punya Bukti Kuat Dirinya Tak Mengambil Keuntungan Pribadi Tes PCR, Katanya: Tak Sepenuhnya Bisa Gratis!

Kamis 04 Nov 2021, 11:20 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: @luhut_binsar/Twitter)

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: @luhut_binsar/Twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas membantah bahwa dirinya mengambil keuntungan dan berbisnis tes PCR.

Luhut bersumpah bahwa dia tidak sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI).

Menurut Luhut, PT GSI dibentuk bukan untuk mencari profit bagi para pemegang sahamnya.

PT GSI disebut Luhut sebagai perusahaan yang mempunyai tujuan untuk membantu masarakat Indonesia selama terjadinya pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Luhut melalui Instagram Stories akun pribadinya pada Kamis (4/11/2021).

Meksi begitu, Luhut tidak menampik bahwa PT GSI tidak sepenuhnya hasil yang ada di perusahaan tersebut diberikan secara gratis.

“Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis,” tulis Luhut.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan kalau partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan sebagai wujud bantuan.

Bantuan tersebut diinisiasi oleh rekan-rekan Luhut dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lainnya yang sepakat membantu penyediaan tes Covid-19 dengan kapasitas besar.

"Bantuan melalui perusahaan tersebut merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal," tambah Luhut.

Selain itu, Luhut juga menjelaskan mengapa dirinya tidak menggunakan nama Yayasan dalam bantuan itu.

Menurutnya, karena bantuan yang diberikan semuanya berasal dari perusahaan dan sama sekali tidak ada yang pihaknya sembunyikan.

“Kedua, hingga saat ini tidak ada pembagian keuntung baik dalam bentuk dividen maupun bentuk lain kepada pemegang sahamnya,” kata Luhut.

Luhut mengklaim apabila GSI mendapat keuntungan, keuntungan itu akan diolah lagi menjadi pemberian tes swab gratis kepada masyarakat umum yang kurang mampu.

“Tenaga kesehatan di garda terdepan, termasuk di RSDC Wisma Atlet,” paparnya.

Luhut dengan tegas juga selalu mendorong agar harga tes PCR bisa diturunkan sehingga dapat terus menjangkau masayarakat yang membutuhkan.

Tak hanya itu saja, Luhut juga mengaku pada awal September 2021 lalu ia meminta agar penggunaan antigen bisa diterpakan pada beberapa moda transportasi yang sebelumnya menggunakan PCR sebagai persyaratan utama.

“Pemberlakuan aturan PCR yang diberlakukan kemarin karena saya melihat adanya peningkatan resiko penularan akibat peningkatan mobilitas di Jawa-Bali dan penurunan disiplin protokol kesehatan,” tukasnya. (cr03)

Berita Terkait

News Update