ADVERTISEMENT

Satgas Sebut Pembatasan Mobilitas, Vaksinasi dan Prokes, Upaya Pencegahan Lonjakan Ketiga Covid-19

Rabu, 3 November 2021 09:19 WIB

Share
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Satgas Covid-19)
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Satgas Covid-19)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan upaya pembatasan mobilitas, dan peningkatan vaksinasi serta penerapan disiplin protokol kesehatan (Prokes) adalah upaya pencegahan  terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

"Apabila kita lihat dari sisi perkembangan kasus Covid-19 secara global, data di beberapa negara, menunjukkan bahwa upaya yang tidak menyeluruh akan berpotensi meningkatkan kasus lonjakan ketiga," terang Wiku.

Itu disampaikan Wiku dalam keterangannya dari Graha BNPB Jakarta, Selasa sore (2/11/2021) secara daring.

Wiku mencontohkan di Australia, Singapura dan Vietnam  kasus Covid-19 dapat ditekan dalam waktu yang sangat lama, padahal jumlah kasus tidak lebih 50 kasus per hari.

"Australia dan Singapura bahkan lebih dari 60 persen penduduknya sudah divaksin dosis kedua. Namun akibat Varian Delta begitu  pembukaan aktivitas mobilitas, langsung kasusnya meningkat tajam antara 40 sampai 90 kali lipat," papar Wiku.

Ia menambahkan hal ini menandakan bahwa upaya pembatasan mobilitas yang sangat ketat, dan perluasan cakupan vaksinasi, bukanlah solusi tunggal dalam  menekan kasus positif Covid-19.

"Negara yang telah melakukan keduanya (pengetatan mobilitas dan perluasan vaksinasi) nyatanya dapat meningkatkan kasus," terang Wiku.

Ia menilai aktivitas masyarakat yang tidak sejalan dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan dapat berpotensi mendorong peningkatan kasus.

Selanjutnya, kata Wiku, Israel, Rumania dan Ukraina meskipun ketiga negara tersebut sudah melewati lonjakan kasus pertama dan kedua, nyatanya lonjakan kasus ketiga masih terjadi baru-baru ini.

"Padahal dengan tingginya warga yang telah kena Covid-19, seharusnya imunitas di tengah masyarakat telah terbentuk sehingga dapat menekan penularan," tegas Wiku.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT