Mengenaskan! Dua Anggota Polisi Bersimbah Darah Dibacok, Rumah dan Mobilnya Dirusak Puluhan Orang Tak Dikenal 

Selasa 02 Nov 2021, 12:20 WIB
Aipda Eko Sugiawan dilarikan ke rumah sakit usai dibacok puluhan orang (sumut.poskota.co.id/dok)

Aipda Eko Sugiawan dilarikan ke rumah sakit usai dibacok puluhan orang (sumut.poskota.co.id/dok)

MEDAN, POSKOTA.CO.ID - Dua anggota Polisi dibacok dengan senjata tajam oleh puluhan orang tak dikenal. Bahkan, sampai merusak rumah serta mobilnya.

Dilansir dari berbagai sumber oleh sumut.poskota.co.id,  peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Setia Budi  Perumahan Kalpatara Indah, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat 22 Oktober 2021 lalu.

Korban, Aipda Eko Sugiawan merupakan anggota Polsek Medan Timur dan adiknya yang juga seorang Polisi. Eko dan adiknya mengalami luka-luka akibat pembacokan puluhan orang tersebut. Peristiwa tersebut membuat Kota Medan mencekam.

Kakak korban, Edy menjelaskan, saat kejadian ia bersama adiknya sedang berada di kawasan Helvetia. Saat itu, istrinya yang juga merupakan anggota polisi menelpon dan memberitahu, rumahnya telah diserang sejumlah orang.

"Jadi saya ada adik kandung polisi namanya Eko, saya mau konsultasi karena ada masalah, saya telpon dia. Terus jumpa di kantor kami, ceritalah sama dia," kata Edy, Minggu 31 Oktober 2021.

Ia mengatakan, setelah bertemu ia pun menceritakan masalahnya kepada adiknya, agar dapat solusi dari permasalahannya.

"Pukul 21.56 WIB masuk telpon dari istri saya, ngasih tau bahwa di rumah sudah ramai didatangi orang dan diserang," sebutnya.

Lalu, Edy mengatakan setelah mendengarkan hal itu, ia bersama adiknya langsung menuju ke rumahnya.

"Begitu mau masuk ke komplek, sudah ramai kali komplek sudah padat, jadi saya menepi di depan komplek," ujarnya.

Edy menuturkan, tak lama para pelaku ini keluar dari dalam komplek rumahnya.

Namun, saat itu salah satu pelaku tanda dengan mobil Edy berteriak dan memberitahu kepada yang lain.

Edy juga mengaku, saat itu mendengar dua kali letusan senjata dari dalam komplek.

"Jadi mereka sudah siap merusak rumah, saya buka kaca mobil saya dengar dua kali letusan senjata api. Jadi saya tunggulah keluar mereka," ungkapnya.

"Terakhir keluar mobil Taft, karena tanda dengan mobil saya, ditunjuk-tunjuklah sama mereka, lalu berhentilah mereka," lanjutnya.

Kemudian, mereka yang mendatangi mobil Edy dan langsung menyerang secara membabibuta.

"Langsung nyerang saya, mobil hancur. Mereka pakai samurai, stik golf macam-macamlah yang dibawanya. Mobil saya hancur, masuk juga tombak ke dalam mobil," katanya.

Ia yang mengaku panik, mencoba tancap gas ke arah komplek. Namun saat itu, ia melihat kearah belakang adiknya yang sedang mengendarai sepeda motor ikut dikejar oleh para pelaku.

"Saya liat adik saya sudah dikejar pakai kelewang, tidak mungkin saya bantu, karena memang ramai sekali, sekitar 70 orang ada massanya, jadi saya masuk komplek," ucapnya.

Ketika ia berhasil masuk ke dalam komplek, puluhan orang ini langsung pergi dan tidak mengejar lagi.

Tetapi, adiknya terkena bacokan dan telah bersimbah darah. Ia pun langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Medan Helvetia.

Namun, Polsek Medan Helvetia melimpahkan kasus tersebut ke Polrestabes Medan.

"Saya liat adik saya udah berdarah semua. Selesai itu buat laporan ke Polsek Helvetia, tapi sudah ditarik ke Polrestabes Medan," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Pardamean Hutahaean dan Kanit Reskrim Polsek Medan Helvetia Iptu Theo belum memberikan jawaban terkait peristiwa tersebut

Berita Terkait

News Update