Hore! BISKITA Trans Pakuan Meluncur di Kota Bogor, Walikota: Mari Mulai Kebiasaan Baru Gunakan Bus Nyaman dan Berteknologi

Selasa 02 Nov 2021, 13:17 WIB
Walikota Bogor Bima Arya bersama Kepala BPTJ, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Kodim Bogor Kota serta  Stakeholder melepas BISKITA Trans Pakuan di Balai Kota Bogor (Angga)

Walikota Bogor Bima Arya bersama Kepala BPTJ, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Kodim Bogor Kota serta Stakeholder melepas BISKITA Trans Pakuan di Balai Kota Bogor (Angga)

BOGOR, POSKOTA. CO. ID - Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto melaunching transportasi konversi angkutan kota ke BISKITA Trans Pakuan di Balai Kota Bogor, Jalan Djuanda,  Kota Bogor, Selasa (2/11/2021) siang.

Sebagai hari yang spesial, Wali Kota Bogor Bima Arya mempersembahkan moda transportasi BISKITA Trans Pakuan  bagi warga Kota Bogor yang sudah lama memimpikan transportasi yang aman.

"Ada dua berita bahagia pada hari ini untuk warga Kota Bogor. Pertama,  mulai hari ini sebagai  wilayah Agromerasi Kota Bogor sudah masuk PPKM level 1 dari se-Jawa Barat. Lalu kedua sejarah baru kita sambut transportasi publik Kota Bogor memiliki BISKITA Trans Pakuan," ujarnya didampingi Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Banguningsih Pramesti dan aktris Wika Salim saat peresmian BISKITA Trans Pakuan di Balai Kota Bogor.

Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Kota Bogor, Bima Arya menunggu kesempatan emas ini setelah melewati waktu yang panjang.

Sebelumnya dikuatkan dengan konsep yang matang, digodok, dan diuji lalu evaluasi serta dikomunikasikan dikembangkan bersama stakeholder, Organda, serta BPTJ Kemenhub. Dari tidak cukup APBD sehingga harus minta bantuan ke pusat dalam program BTS dari BPTJ.

"Konsep ini harus dikawal  konversi jujur dan adik. Yaitu tiga angkot menjadi satu bus Trans Pakuan  untuk perkembangan transportasi nyaman bagi warga Kota Bogor," ucapnya.

Sebagian warga sempat menanyakan, alasan angkot yang sudah tidak layak jalan kenapa harus dihancurkan.  Bima Arya menyebutkan jika masih ada yang layak angkot akan di plat hitamkan dan digunakan di rumah namun tidak akan dipergunakan untuk umum.

 

                  Wali Kota Bogor Bima Arya Mencoba Moda Transportasi Biskita.(angga)

"Alasan kedua harus adil tidak ada yang ditinggalkan baik pengemudi angkot semaksimal mungkin akan direkrut dan ditraning menjadi pengemudi bus  dengan ketentuan berlaku, " ungkapnya.

Bima menjelaskan untuk angkot yang dijadikan besi tua alias yang tidak layak jalan. Namun bagi angkot yang masih layak jalan nanti akan di plat hitamkan dapat digunakan hal lain tapi tidak digunakan sebagai angkot.

"Untuk para nasib angkot nantinya yang terkena konversi, mereka semua akan direkrut, dilatih menjadi pengemudi atau mekanik dengan syarat ketentuan  usia, pendidikan, dan ada SIM. Jika tidak masuk syarat diatas usia 50 tahun bisa dijadikan sebagai keamanan  'No One Live Behind', " tambahnya.

Sebagai Wali Kota Bogor meminta kepada warga Wali Kota Bogor dari sekarang mulai kebudayaan baru, hal yang baik, serta biasakan menghentikan  bus di shelter, tidak buang sampah dalam bus.

"Sopir tidak menggoda penumpang, standar pelayanan baik,  membiasakan masuk ke aplikasi melihat bus sudah sampai dimana. Biasakan ada yang perlu dikuatkan dan Pembayaran non tunai sampai 2024 sampai akhir tahun ini masih gratis," bebernya.

Untuk launcing, Bima menyebutkan pelayanan trayek koridor 5 yaitu Terminal Ciparigi - Stasiun Bogor dengan jumlah armada bus sementara baru sekitar 10 unit.

"Sampai akhir 2021 ini kita akan menurunkan sebanyak 49 bus yang pada endingnya nanti rencana akan diresmikan langsung oleh Kemenhub," tutupnya.

Terpisah Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Banguningsih Pramesti menambahkan tengah pandemi Covid-19 ini BISKITA Trans Pakuan hadir sebagai sebuah layanan angkutan umum massal berkonsep Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor.

"Langkah ini merupakan upaya bersama antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Pemerintah Kota Bogor dalam menghadirkan layanan angkutan umum massal sesuai standar pelayanan minimal melalui subsidi berbasis skema Buy The Service (BTS), " ujarnya.

Polana menyebutkan sejak tahun 2019 mengupayakan adanya dukungan subsidi dari pemerintah pusat untuk pembenahan transportasi perkotaan di wilayah Bodetabek. Hal ini mengingat pembenahan transportasi perkotaan di wilayah Bodetabek merupakan hal yang sangat mendesak, namun disisi lain Pemerintah Daerah memiliki banyak keterbatasan.

 

Interior Biskita mirip Transjakarta.(angga)


"Upaya BPTJ ini baru terealisasi di tahun 2021 dengan Kota Bogor terpilih sebagai Pilot Project penerima subsidi dengan skema Buy The Service. Terpilihnya Kota Bogor tidak lain karena dianggap memiliki komitmen dalam melakukan pembenahan transportasi perkotaan di wilayahnya yang mendapat dukungan pula dari legislatif, " tambahnya.

 Polana menambahkan BiSKITA Trans Pakuan ini menerapkan dukungan teknologi digital dalam bentuk aplikasi yang didownloas aplikasi Google Play yaitu bertujuan memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat dan juga pemasangan berbagai peralatan berbasis internet (Internet of Things) IOT.

"Selain bus sudah diciptakan senyaman mungkin ber AC, juga menggunakan non tunai atau pembayaran menggunakan kartu non tunai untuk di tap pada mesin sudah dapat langsung naik dan menikmati perjalanan," tutupnya.

"Kita harapkan keberadaan BISKITA Trans Pakuan ini dapat mengatasi pembatasan penggunaan mobil pribadi berahli ke moda transportasi bus dalam mengurangi kemacetan di Kota Bogor. " (angga) 

Berita Terkait
News Update