ADVERTISEMENT

Gawat! Kemenkes Ramalkan Gelombang 3 Terus Mengancam Meski Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah: Varian Baru Mengintai

Selasa, 2 November 2021 15:24 WIB

Share
Ilustrasi Wanita Terpapar Covid-19 (Foto: Pixabay/Tumisu)
Ilustrasi Wanita Terpapar Covid-19 (Foto: Pixabay/Tumisu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan Indonesia jadi negara dengan penularan Covid-19 rendah.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terlena.

dr. Siti Nadia Tarmizi ramalkan ancaman gelombang 3 Covid-19 dan varian baru virus corona masih terus mengintai masyarakat.

Selain itu, Kemenkes juga merasa khawatir karena sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand masih berada dalam tingkat penularan Covid-19 tinggi atau Level 4.

“Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan Pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan,” katanya di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (1/11/2021), dikutip Poskota.co.id dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Dengan ditetapkannya status tersebut, pemerintah terus meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 melalui deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merasa yakin jika gelombang 3 Covid-19 akan benar terjadi di Indonesia.

Namun Kemenkes tidak bisa memastikan kapan gelombang 3 Covid-19 tersebut akan terjadi di Tanah Air.

Terkait hal itu, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut jika tanda-tanda adanya gelombang 3 sudah terlihat jelas.

"Kita melihat, gelombang tiga itu sesuatu yang niscaya pasti terjadi. Karena banyak negara yang sudah saat ini mengalami gelombang tiga padahal cakupan vaksinasi tinggi, tingkat protokol kesehatan (prokes) sudah baik," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip Jumat (22/10/2021).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT