Ketua Tm Jaguar Polrestro Depok Iptu Winam Agus dengan seragam dan senjata lengkap.  (foto: angga) 

Kriminal

Tim Jaguar akan Dibubarkan Kapolda Metro Jaya, Masyarakat Sayangkan, Tim Ini Ditakuti Penjahat, Ampuh Menjaga Keamanan

Senin 01 Nov 2021, 11:54 WIB

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Tim Jaguar Polres Metro (Polrestro) Depok, rencananya akan dibubarkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Fadil Imran.

Tim Jaguar (Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan) merupakan pasukan elite kebanggaan Polres Metro Depok. 

Rencana Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dr. Fadil Imran akan membubarkan pasukan elite kebanggaan Polres Metro Depok Tim Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Jaguar).

Hal ini ditanggapi Ketua Tim (Katim) Jaguar, Iptu Winam Agus alasan Kapolda jika ada kesalahan dalam pembentukan tim yang dianggap sebagai 'kelelawar' karena hanya berkeliling pada malam hari saja.

"Apapun itu jika sudah perintah dari pimpinan kita siap akan menjalankan perintah. Timnya mengaku siap jika memang nanti dibubarkan. Kami siap dibubarkan. Perintah pimpinan harus dilaksanakan. Satya Haprabu,” ujarnya kepada Poskota, Senin (1/11/2021) pagi.

Sebagai sosok figur Jaguar, Iptu Winam, selama tujuh tahun ada di hati warga Kota Depok maupun luar Depok, tetap selalu menjadi kebanggaan warga Kota Depok.

"Tim ini kerap hadir di masyarakat dan dirasa sangat membantu dalam mengatasi tindak kejahatan masyarakat pada malam hari. Tim ini terbentuk sejak tujuh tahun lalu dengan sejumlah personil yang sudah silih berganti. Kendati demikian, Tim Jaguar mengaku harus patuh pada pimpinan," katanya.

Mantan Kapospol Perum Pelni Kelurahan Abadi Jaya ini mengungkapkan kendati demikian dirinya sebagai Katim masih banyak yang bisa dilakukan untuk memberikan rasa aman pada masyarakat.

"Kami sebagai anggota siap dengan kebijakan pimpinan. Selama tujuh tahun keberadaan Jaguar yang melayani masyarakat khususnya dalam masalah gangguan kamtibmas malam hari seperti kejahatan jalanan, begal, masih banyak tugas lain yang dapat dilakukan," ungkapnya seraya menyebutka  Tim Jaguar beranggotakan  16 orang dibagi tiga regu.

Masa transisi, Jaguar para anggota selain mempunyai kemampuan pengamanan yang lebih baik namun juga diajarkan bagaiamana cara mengetahui permasalahan reserse dengan mengikuti pendidikan diklat di Megamendung.

"Persenjataan kita serta body face sebagai pelindung menggunakan alat terbaru. Namun di lapangan kita juga kedepankan sisi humanis dalam berhadapan dengan masyarakat," tuturnya

Winam menekankan selalu kepada anggota, setiap menjalankan tugas harus didasarkan juga sebagai bentuk panggilan jiwa.

“Dinas di Tim Jaguar itu hobi, panggilan jiwa, tidak hanya sekedar profesi, tapi jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respon setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero complain,” imbuhnya.

Tujuh tahun berdiri bersama Tim Jaguar, Winam sudah merasakan berbagai suka duka. Hampir setiap persoalan yang menyangkut ketertiban masyarakat dapat diatasi dengan cara persuasif oleh Tim Jaguar.

Mulai dari keributan massa hingga ormas dan geng motor sudah pernah dihadapi. Ketika ada bentrok ormas dan Tim Jaguar hadir untuk melerai, pertikaian itu pun selesai tanpa intrik.

“Anggota ormas segan dengan kehadiran kami sehingga tidak mau ribut lagi karena kami kedepankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami aja dialog. Namun kalau geng motor harus kita amankan karena mereka membahayakan dirinya maupun masyarakat karena selalu bawa senjata tajam,” ceritanya.

Winam menegaskan ada atau tidak Tim Jaguar, polisi sebagai pengayom masyarakat akan tetap memberikan rasa aman di Kota Depok. mereka akan tetap berjaga untuk mengamankan Kota Depok.

“Tanpa Tim Jaguar, polisi tetap akan mengamanakan Kota Depok. Kita juga tetap akan mengamanakan Kota Depok,” pungkasnya.

Perlu diketahui, cerita singkat awal mula berdiri Jaguar sebagai Tim elite pada masa Polres Depok masih Polres Kota (Polresta) dibawah pimpinan Kapolres Kota Depok Kombes Pol Dwiyono dan Kabag Ops Kompol Tri Yulianto di Oktober tahun 2014.

Karena banyak kejadian begal di masa itu dan Kota Depok disebut di media sosial dikenal sebagai Kota Begal, maka antisipasi gangguan kamtibmas begal dan kejahatan malam Kombes Dwiyono atas inisiasi Kabag Ops Kompol Tri Yulianto membentuk pasukan khusus yaitu Tim Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Jaguar).

Semenjak itu waktu terus bergulir dalam menjaga keamanan  hingga pernah menyabet penghargaan di masa Kapolri Jenderal Prof. Dr. Tito Karnavian Katim Jaguar Iptu Winam Agus bersama anggota mendapat penghargaan di masa kepemimpinan Kapolres Depok Kombes Herry Heriawan (Herrimen) lantaran dianggap telah mampu menjaga keamanan gangguan kamtibmas kejahatan jalanan malam hari serta menjadi icon kebanggan Polres Metro Depok juga dikenal di seluruh Indonesia bagian negara Asean.

Terpisah Arnet, 25, warga Cilangkap Kecamatan Tapos mengatakan bahwa Tim Jaguar dibubarkan sangat disayangkan.

"Selama ini Depok untuk penjaga keamanan yaitu Jaguar. Tim Jaguar ini ditakuti pelaku kejahatan malam seperti begal maupun tawuran pelajar,  sehingga ampuh dalam menjaga keamanan  wilayah Kota Depok aman dan kondusif," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Iwan, 25,warga Sukmajaya , ini sangat menyayangkan jika Tim Jaguar Polres Metro Depok harus dibubarkan.

"Sumbangsih Jaguar bagi warga Kota Depok sudah banyak. Selain dalam menjaga gangguan kamtibmas khususnya di malam hari, juga ada aksi demo atau tawuran juga ikut serta turun dalam mengamankan dan antisipasi hal tidak diinginkan terjadi," tuturnya. (*) 

Tags:
Tim Jaguar akan Dibubarkan Kapolda Metro JayaMasyarakat SayangkanTim Ini Ditakuti PenjahatAmpuh Menjaga Keamanan

Angga Pahlevi

Reporter

Administrator

Editor