ADVERTISEMENT

Pegawai Transjakarta di Ujung Menteng Tewas Dibegal, Begini Modus Pelaku!

Senin, 1 November 2021 13:18 WIB

Share
Pihak kepolisian memperlihatkan sejumlah barang bukti kasus begal yang menewaskan seorang pegawai Transjakarta di wilayah Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. (Foto/cr02) 
Pihak kepolisian memperlihatkan sejumlah barang bukti kasus begal yang menewaskan seorang pegawai Transjakarta di wilayah Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. (Foto/cr02) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tercatat ada lima pelaku begal yang menewaskan seorang Petugas Layanan Bus (PLB) Transjakarta di Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (25/10/2021) sekira pukul 02.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan menjelaskan modus para pelaku begal yang menewaskan korban bernama Sigit Priantono yang saat hari kejadian tengah berada di satu halte bus wilayah Ujung Menteng.

Kala itu, kata Erwin,  tiba-tiba korban didatangi pelaku begal berjumlah lima orang berinisial AH (Alwi Habib), MR (Muhammad Rafly), MT (Muhamad Tarsidi), A, dan MAD. Lantas,  pelaku menuduh korban "Ini pelakunya, ini pelakunya!"

"Kemudian korban yang tak tahu menahu berusaha melarikan diri dan dikejar oleh kawanan AH," ungkapnya kepada wartawan di Mapolres Jakarta Timur, Senin (1/11/2021).

Para pelaku berhasil menangkap korban. Lalu tangan korban dipegang oleh tersangka  MR dan MT, sementara AH membacok lengan kiri korban dengan sebilah celurit.

"Masing-masing mempunyai peran di mana AH sempat membacok sekali, kemudian MR MT itu membantu memegangi tangan kiri dan tangan kanan pada saat itulah dibacok. Dan saudara AD yang DPO bersama MAD juga melakukan pembacokan terhadap korban," ujarnya.

Kata Erwin, para pelaku menuduh korban seolah  terkena masalah, guna membuat korban ketakutan dan syok.

"Ini orangnya, ini orangnya', dengan maksud agar si korban ini syok, dan kemudian mereka melakukan tindakan kekerasan apabila korban tidak menyerahkan barang atau handphone yang dimiliki," ujarnya.

Adapun pembacokan terjadi, lanjut Erwin, sebab korban ketika dituduh langsung melarikan diri.

"Karena korban melarikan diri, begitu (pelaku nuduh) 'ini orangnya!' dia (korban) melarikan diri sehingga dia dikejar dan akhirnya dibacok dan handphone-nya diambil," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT