Menanti Gebrakan Reshuffle

Senin 01 Nov 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi, Kopi Pagi Harmoko Edisi 1 November 2021

Ilustrasi, Kopi Pagi Harmoko Edisi 1 November 2021

"Reshuflle tak ubahnya bongkar pasang bangunan.Tidak cermat, bukan kekokohan yang didapatkan, melainkan kerapuhan." - Harmoko

RESHUFFLE kabinet merupakan hak prerogatif Presiden, itu sudah pasti karena undang – undangnya menyebutkan demikian. Bahwa dalam prosesnya ada intervensi, tekanan, atau titipan itupun sulit dihindari.

Bisa dibayangkan betapa pusingnya Presiden Jokowi.

Reshuffle dilakukan untuk meningkatkan kinerja kabinet agar performa kabinet lebih baik lagi, lebih solid, lebih kompak, itupun menjadi harapan pasti, karena itulah tujuan utamanya.

Tetapi apakah setelah di-reshuffle kinerja kabinet akan menjadi lebih baik lagi? Ini yang belum pasti.

Banyak faktor yang menjadi penyebab kabinet hasil reshuffle menjadi lebih baik, di antaranya dari kualitas personel baru yang ditempatkan.

Sering dikatakan reshuffle itu adalah perombakan, pergantian atau kocok ulang.

Apapun istilahnya, reshuffle tak ubahnya bongkar pasang bangunan seperti yang pernah disampaikan pak Harmoko dalam beberapa kesempatan.

Bangunan yang sudah keropos itulah yang dibongkar, kemudian diganti dengan komponen bangunan baru yang berkualitas.

Salah membongkar serta tidak tepat memilih komponen dan menempatkan penggantinya, bukan kokoh dan kuatnya bangunan yang didapatkan, tetapi kerapuhan. Hasil akhirnya boleh jadi kemunduran, setidaknya stagnan.

Itulah sebabnya, yang pertama harus dilakukan adalah menyaring secara tepat, siapa yang bakal dicopot.

Berita Terkait

Mikul Dhuwur Mendhem Jero

Kamis 11 Nov 2021, 07:00 WIB
undefined

Partai Politik Yang Merakyat

Senin 06 Des 2021, 06:00 WIB
undefined
News Update