Bukan Pamer, Cuma Ngasih Tahu? (Kartunis/Senta-Sentil/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Bukan Pamer, Cuma Ngasih Tahu?

Senin 01 Nov 2021, 09:12 WIB

MASIH soal dialog seorang kakek dengan cucu tersayang. Si kakek yang lagi menikmati kopi tiba–tiba tersentak atas panggilan cucunya yang baru pulang sekolah.

Dengan muka serius cucu bertanya: "Kek, boleh ga sih pamer barang mahal ke teman - teman?”

Kakek: “Kenapa kamu bertanya begitu?”

Cucu: “Tadi teman cucu bawa sepatu baru, katanya beli di luar negeri harganya mahal, bagus  banget. ”

Kakek: “ Oh ..itu.  Kamu tak perlu ikut – ikutan pamer, meski punya sepatu mahal. Apalagi tidak punya..”

Cucu: “Kenapa kek?”

Kakek: "Pamer sesuatu itu tidak baik, meskipun yang dipamerkan itu barang baik. Apalagi barang yang tidak baik.”

Cucu: "Maksud kakek?”

Kakek pun menjelaskan. Begini cucuku. Orang yang suka memamerkan harta benda miliknya akan mendorong ke arah kesombongan, keangkuhan dn bisa – bisa lupa diri.

Beli sepatu mahal, baju mahal, tas bermerek boleh – boleh saja sepanjang memiliki kemampuan. Tetapi tidak boleh dipamerkan karena dapat membuat orang lain tersinggung, terpesona kemudian terlena ingin memiliki, sementara tidak memiliki kemampuan untuk membelinya.

Kalau sudah demikian lantas apa yang terjadi? Bisa jadi orang tersebut menjadi khilaf. Yang dirugikan bukan hanya orang lain, juga dirinya sendiri.

Harusnya kita malu memamerkan sesuatu yang buruk. Sayangnya sekarang cucuku, rasa malu kadang mulai terkikis pada sebagian orang. Hal – hal buruk acap dipamerkan di ruang publik. Sepertinya ada rasa kebanggaan tersendiri memamerkan keburukan.

Korupsi, pungli, manipulasi, gratifikasi itu hal buruk, tetapi masih sering dilakukan, kadang tak sengaja ikut dipamerkan, seolah tak ada rasa malu.

Nenek moyang kita mengajarkan agar jangan suka memamerkan kebaikan kepada orang lain, akan lebih jika menyembunyikannya. Jika yang baik saja jangan dipamerkan, apalagi yang buruk.

Kalau yang buruk saja dipamerkan, jangan – jangan “buruk rupa cermin yang dibelah.” Karena keburukan yang diakibatkan oleh diri sendiri, orang lain yang disalahkan.

Di era kini, di zaman digital sekarang ini pamer sesuatu sepertinya sudah dianggap lumrah. Posting mobil mewah dengan harga miliaran rupiah, sudah sering kita lihat.

Posting  rumah  dengan harga puluhan miliar rupiah, sering kita saksikan. Belum lagi pamer tas, sepatu, baju bermerek, dan barang – barang branded lainnya, berseliweran di dunia maya.

Ini sah – sah saja, kan milik sendiri, apa ada yang salah, demikian alasan yang sering kita dengar. Kenapa mesti usil. Kalau tidak suka, jangan melihat postingan.

Yah, tidak ada yang salah. Karena apa yang diperlihatkan katanya bukan untuk dipamerkan, bukan pula untuk mendapat pujian, cuma ngasih tahu. Tetapi haruskah memberi tahu? Padahal tanpa diberitahu pun orang lain sudah tahu, kalau dia kaya, punya pangkat, jabatan, dan kemampuan sangat berlebih dibanding lainnya. Kecuali ingin tahu banget.., namun jangan kebangetan. (Jokles)

Tags:
Sental-Sentilsental-sentil poskotasental-sentil hari inisental-sentil 1 november 2021dialog kakek dan cucuKorupsipunglimanipulasikasus koruspi di indonesiakasus pungli di indonesiakasus manipulasi di indonesiamobil mewah

Administrator

Reporter

Administrator

Editor