ACEH, POSKOTA.CO.ID - Penyanyi cantik, Sherina Munaf mengecam para netizen yang berkomentar Aceh kembali diterpa bencana Tsunami.
"Bagi kalian yang ikuti kasus (anjing) Canon, lalu mengecam Aceh hingga doakan tsunami, saya mengecam Anda," kata Sherina melalui akun twitternya, Jumat (29/10/2021).
Sherina meminta kepada para netizen untuk berpikir sebelum berkomentar. Karena apa yang dikatakan, bisa menyakiti perasaan dan trauma bagi yang mengalaminya.
"Jangan asal bicara soal bencana (Tsunami), tanpa memikirkan perasaan dan trauma bagi yang pernah mengalami," katanya.
Dirinya mengatakan untuk tidak menyamakan kelakuan satu orang dengan 1 daerah.
Ia meminta kepada para netizen untuk fokus kepada inti permasalahan.
"Jangan menyamaratakan kelakuan oknum berseragam dengan satu Aceh. Fokus pada permasalahannya," tegasnya.
Hal ini pun mendapatkan respons dari para netizen hingga 2.314 retweet dan 11 ribu like.
Akun Salah satunya ada @K-Pytm bersependakat dengan Sherina.
Ia meminta kepada para netizen untuk membaca sebeluk berkomentar.
"Bagi yang komen, kalian jangan sok-soakan adu opini. Sekolah dulu yang bener, baca noh buku mengenai Parasosial, Hegemoni, budayanya, gramsci, Gender, patriaki," katanya.
Sebegai informasi, tangkapan layar cuitan akun tersebut beredar di media sosial (medsos), pemilik akun Chandra Kusuma Farhan yang diduga membuat cuitan untuk mengomentari berita tentang matinya seekor anjing Canon yang mati di tangkap satpol PP.
Namun, dalam cuitannya berisikan ujaran kebencian serta mendoakan agar Aceh kembali diterpa Tsunami.
"Mengedapankan agama hingga disebut serambi Mekkah tapi akhlak engga ada. Manusianya kejam, bringas, brutal, semoga sunami terjadi lagi di provinsi ini, aamin," kata Chandra dalam akun twitternya.
Akan tetapi, setelah cuitannya viral, Chandra memberikan pernyataan maaf melalui video yang berdurasi hampir dua menit.
"Disini saya tidak bermaksud bertujuan merendahkan. Saya menyatakan pernyataan itu karena kemaharan saya, emosi saya untuk anjing yang tersiksa karena ditangkap satpol PP, " kata Chandra.
Diketahui sebelumnya, Sherina Munaf melalui akun twitter miliknya @sherinasinna, memberikan komentar menohok pada Kasatpol PP Aceh Singkil.
Sherina menyanggah klaim Kasatpol yang mengatakan bahwa anjing yang meninggal bukan karena dibunuh tetapi karena stres.
Anjing bernama Canon itu diklaim oleh Kasatpol meninggal karena stres dan Kasatpol pun bersedia melakukan visum untuk membuktikannya.
"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena “stress”," ujar Sherina.
"Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dari pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena tidak bisa nafas," sambungnya
Sherina Munaf dengan tegas menyatakan bahwa Canon meninggal karena tidak bisa bernapas.
Canon tidak bisa bernapas dikarenakan tindakan para aparat yang membawa Canon dinilai kejam.
Karenanya, menurut Sherina, tindakan tersebut tetap tidak bisa dibenarkan karena sudah termasuk penyiksaan hewan.
Sherina Munaf mengaku amat menyayangkan tindakan para aparat yang telah membuat anjing tak bersalah itu tewas.
Anjing bernama Canon itu merupakan anjing peliharaan yang dibawa pemiliknya untuk berwisata.
Namun, dikarenakan kawasan wisata tersebut menggagas 'wisata halal' sehingga anjing tidak diperbolehkan masuk.
Setelah cuitan itu viral, pemilik anjing wili memberikan klarifikasinya, bahkan dirinya juga meminta maaf kepada pemerintah daerah Aceh Singkil.
Karena telah membuat kegaduhan di daerahnya.
Video yang dilihat diakun youtube @MCUTV, pada Rabu (27/10/2021) nampak pemilik Anjing meminta maaf memalui sebuah video berdurasi tiga menit.
"Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas disebabkan pemberitaan mengenai penertiban yang dilakukan Pemda Aceh Singkil melalui satuan polisi pamong praja," kata Willi dalam pengakuannya, Rabu (27/10/2021).
Willi mengaku tidak mempermasalahkan kembali perihal anjingnya yang mati saat proses penertiban Satpol PP Aceh.
Oleh sebab itu, dirinya tidak bertanggung jawab, bila ada hal-hal yang menyangkut dengan video anjingya tersebut.
Tonton juga video "Kecelakaan KRL di Pintu Petamburan, Sebuah Motor Terjepit di Bawah Kereta". (youtube/poskota tv)
"Saya sebagai pengelola juga mengaku tak mempersoalkan lagi masalah anjingnya yang mati saat proses penertiban petugas," katanya
Oleh karena itu bila ada pihak-pihak yang masih mempersoalkan masalah kematian Canon (anjingnya) itu sudah di luar tanggung jawabnya," sambungnya.
Wili juga meminta kepada adiknya untuk mengahapus postingannya tersebut. Dirinya menceritakan, adiknya mengunggah itu hanya sebagai curhatan atas kematian anjingnya.
"Postingan tersebut dibuat (adiknya) hanya sebagai curahan hati yang sedih atas kematian Canon dan bukan untuk menjadi kegaduhan," tuturnya. (jehan nurhakim)