ADVERTISEMENT

Waspada! Bencana Hidrometeorologi Basah Meningkat, BNPB Ingatkan Masyarakat Potensi La Nina

Kamis, 28 Oktober 2021 12:58 WIB

Share
Rumah ambruk akibat angin kencang di Kabupaten Wajo, Selasa (26/10/2021).(dok.BNPB)
Rumah ambruk akibat angin kencang di Kabupaten Wajo, Selasa (26/10/2021).(dok.BNPB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Intensitas bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang cenderung meningkat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi La Nina terjadi pada periode Oktober 2021 sampai  Februari 2022\

Menghadapi potensi tersebut, khususnya kesiapsiagaan menghadapi La Nina, BNPB telah meminta BPBD provinsi di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Demikian disampaikan Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

Abdul Muhari menjelaskan berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi La Nina dapat terjadi pada periode Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022.

"Fenomena ini merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan. Puncak musim hujan juga diprediksi akan dominan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022," tutur Abdul Muhari.

Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina pada 2020 lalu menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 20 persen sampai dengan 70 persen dari kondisi normalnya.

"Peningkatan curah hujan ini berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang," papa Abdul Muhari.

Pada 22 Oktober 2021 lalu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi telah meminta BPBD provinsi untuk menyikapi potensi ancaman terkait dengan fenomena La Nina tersebut.

"Beberapa langkah kesiapsiagaan direkomendasikan untuk ditindaklanjuti hingga ke tingkat kabupaten dan kota sehingga masyarakat dapat selamat dari ancaman bahaya," Abdul Muhari menjelaskan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT