ACEH, POSKOTA.CO.ID - Pemilik Anjing Canon, Willi meminta maaf atas kegaduhan video dan foto yang tersebar di media sosial tersebut.
Video yang dilihat diakun youtube @MCUTV, pada Rabu (27/10/2021) nampak pemilik Anjing meminta maaf memalui sebuah video berdurasi tiga menit.
"Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas disebabkan pemberitaan mengenai penertiban yang dilakukan Pemda Aceh Singkil melalui satuan polisi pamong praja," kata Willi dalam pengakuannya, Rabu (27/10/2021).
Willi mengaku tidak mempermasalahkan kembali perihal anjingnya yang mati saat proses penertiban Satpol PP Aceh.
Oleh sebab itu, dirinya tidak bertanggung jawab, bila ada hal-hal yang menyangkut dengan video anjingya tersebut.
"Saya sebagai pengelola juga mengaku tak mempersoalkan lagi masalah anjingnya yang mati saat proses penertiban petugas," katanya.
"Oleh karena itu bila ada pihak-pihak yang masih mempersoalkan masalah kematian Canon (anjingnya) itu sudah di luar tanggung jawabnya," sambungnya.
Wili juga meminta kepada adiknya untuk mengahapus postingannya tersebut. Dirinya menceritakan, adiknya mengunggah itu hanya sebagai curhatan atas kematian anjingnya.
"Postingan tersebut dibuat (adiknya) hanya sebagai curahan hati yang sedih atas kematian Canon dan bukan untuk menjadi kegaduhan," tuturnya.
Dalam kesempatannya, Wili juga mengaku akan mendukung penuh program wisata pemerintah daerah (pemda) Aceh.
"(Saya) mendukung program wisata halal di Pulau Banyak, dia mengaku siap bekerjasama menyukseskan program pemerintah khususnya untuk wisata baik dari pusat maupun Pemda Aceh kami mendukung penuh kegiatan wisata halal," tandasnya.
Sementara itu, Artis cantik, Sherina Munaf hingga saat ini belum menghapus postingannya perihal anjing Canon yang tewas dibunuh Satpol PP Aceh.
"Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, di rawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan berseragam," tulisnya.
Sebelumnya diberitakan, Sherina Munaf melalui akun twitter miliknya @sherinasinna, memberikan komentar menohok pada Kasatpol PP Aceh Singkil.
Sherina menyanggah klaim Kasatpol yang mengatakan bahwa anjing yang meninggal bukan karena dibunuh tetapi karena stres.
Anjing bernama Canon itu diklaim oleh Kasatpol meninggal karena stres. Kasatpol pun bersedia melakukan visum untuk membuktikannya.
"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena “stress”," ujar Sherina.
"Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dr Pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena tidak bisa nafas," sambungnya.
Sherina Munaf dengan tegas menyatakan bahwa Canon meninggal karena tidak bisa bernapas.
Canon tidak bisa bernapas dikarenakan tindakan para aparat yang membawa Canon dinilai kejam.
Karenanya, menurut Sherina, tindakan tersebut tetap tidak bisa dibenarkan karena sudah termasuk penyiksaan hewan.
Sherina Munaf mengaku amat menyayangkan tindakan para aparat yang telah membuat anjing tak bersalah itu tewas.
Anjing bernama Canon itu merupakan anjing peliharaan yang dibawa pemiliknya untuk berwisata di Pulau Panjang Aceh.
Namun, dikarenakan kawasan wisata tersebut menggagas 'wisata halal' sehingga anjing tidak diperbolehkan masuk.(Jehan Nurhakim)