JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dari total populasi usia produktif di Indonesia, sekitar 62 juta jiwa belum memiliki riwayat kredit.
"Hal ini menunjukkan, keterlibatan masyarakat dalam akses pembiayaan keuangan masih rendah," kata Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu saat audiensi secara virtual dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, di kediaman Wapres, Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Oleh karena itu, lanjut Yohanes, Pefindo berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam fasilitas-fasilitas pembiayaan Pemerintah.
"Misi kami adalah memperkuat sistem keuangan nasional dan mewujudkan terciptanya sistem keuangan inklusif melalui pemberian informasi kepada masyarakat,” urai Yohanes.
Selanjutnya, Direktur PT Pefindo Wahyu Trenggono menyampaikan rencana Pefindo meluncurkan produk baru untuk mempermudah akses data informasi perkreditan di seluruh nusantara.
"Produk ini kami luncurkan untuk bisa mengakses data dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, kami mohon Bapak Wapres berkenan memberikan kata sambutan pada peluncuran produk kami nanti,” ungkap Wahyu.
Wapres menyambut baik pemaparan dan permohonan dari PT Pefindo. Menurutnya, penting untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, agar inklusi keuangan dapat terwujud.
"Penting sekali tadi tentang upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat, terutama UMKM, yang masih belum mengerti tentang akses keuangan,” ungkap Wapres.
Wapres juga minta skses keuangan masyarakat supaya ditumbuhkan, sehingga mereka dapat menggunakan fasilitas-fasilitas ekonomi.
Wapres juga berharap, Pefindo sebagai salah satu lembaga pengelola informasi perkreditan (LPIP) dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai literasi keuangan syariah, mengingat saat ini telah tersedia lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti BMT dan Koperasi Syariah.
Wapres berkenan akan memberikan sambutan pada peluncuran produk
PT Pefindo Biro Kredit yang akan di gelar pada 10 November mendatang. (*)