Megawati: Dengan Segala Hormat, Saya Rasa Bencana Alam Terjadi karena Kelalaian Pemimpin Daerah yang Kurang Cepat Tanggap

Kamis 28 Okt 2021, 16:32 WIB
Megawati Soekarnoputri (Foto: @persidenmegawati/Instagram)

Megawati Soekarnoputri (Foto: @persidenmegawati/Instagram)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih terus dibayang-bayangi oleh ancaman bencana alam.

Maka dari itu Presiden ke-5 Indonesia itu memberikan imbauan kepada seluruhh kepala daerah yang ada di Indonesia untuk tidak menganggap remeh ancaman bencana yang sudah ada di depan mata.

Selain itu Megawati meminta agar semua teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya bencana alam bisa dipergunakan sebaik mungkin.

Hal tersebut disampaikannya pada saat menghadiri acara pembukaan Pelatihan Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP pada Rabu (27/10/2021).

"Semua sumber daya, khususnya teknologi, harus dimanfaatkan untuk mencegah bencana alam," kata Megawati.

Megawati juga menuturkan bahwa ia sering kali merasa miris dan kasihan dengan masyarakat yang kerap tertimpa musibah bencana alam yang ada di tanah air.

Para kepala daerah, kata Megawati, diminta untuk cepat tanggap apabila bencana alam di Indonesia sudah terjadi.

"Dengan segala hormat, saya merasa sebetulnya bencana alam itu terjadi karena kelalaian, termasuk dari pimpinan-pimpinan daerah yang kurang menanggapi," imbuhnya.

Megawati menyebut dirinya bukan untuk merasa paling bisa, hanya saja dia ingin semua pihak semakin sadar akan adanya ancaman bencana alam.

Bahkan bencana alam yang intensitasnya tinggi saat ini menurutnya juga sudah mulai mengancam.

Dengan begitu, Megawati meminta agar seluruh elemen masayarakat mau untuk lebih kompak dalam mengatasi setiap adanya bencana alam.

"Mari kita gotong-royong untuk misalnya bagaimana mengubah tata ruang," paparnya.

Menurut Megawati, potensi bencana alam merupakan sebuah keniscahyaan yang pasti akan selalu terjadi.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga sempat memberikan peringatkan kepada anggota polisi untuk terus mengingat tanggung jawabnya.

Megawati pun meminta agar anggota polisi bisa mencontoh sosok yang menurutnya harus jadi acuan dan panutan.

Sosok yang harus dijadikan acuan tersebut ialah mantan Kapolri Jenderal Hoegeng dan Awaloedin Djamin.

Hal tersebut Megawati sampaikan saat memberi pembekalan kepada peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama, Menengah dan Tinggi Polri secara virtual, Selasa, (19/10/2021)

"Saya kenal dengan Pak Hoegeng dan berteman dengan puterinya. Pak Hoegeng is the best. That's the real Polri, Orangnya merakyat. Dia naik sepeda. Sedangkan, Kapolri Awaloedin, dia profesor" katanya.

Lantas anak dari Bung Karno itu meminta setiap anggota Polri bertanya pada dirinya masing-masing bagaimana menjalankan fungsi sesuai amanahnya.

"Sudah bertekad bahwa saya sebagai Polri nantinya menjadi abdi negara, menundukkan semua kepentingan pribadi," tegas Megawati.

Dia berharap Korps Bhayangkara tidak memikirkan kepentingan pribadi melainkan harus utamakan tugas negara.

Megawati juga meminta agar Polri itu memiliki sosok yang elegan dan tangguh, dan juga harus jadi sosok yang bisa mengayomi masyarakat.

"Saya ingin Polri, yang selain tangguh dan elegan, yang memeluk rakyat, dicintai anak-anak dan ibu-ibu. Jangan mikir rutinitas atau karir saja. Tetapi punya semangat. Karena Polri penjaga Bhayangkara negara," ujarnya. (cr03)

Berita Terkait
News Update