ADVERTISEMENT

7 Tahun Pemerintahan Jokowi, Investasi dan Ekspor Industri Kian Bergeliat

Kamis, 28 Oktober 2021 15:47 WIB

Share
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) memperhatikan produk gula yang diproduksi PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Bombana, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.(Humas Kemenperin)
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) memperhatikan produk gula yang diproduksi PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Bombana, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.(Humas Kemenperin)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah bertekad untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur sebagai salah satu penopang utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis guna memacu aktivitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Meski dihadapkan pada sekian tantangan global, sektor industri manufaktur Indonesia selama tujuh tahun pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo tetap memainkan peranan pentingnya sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (28/10).

Menperin menyebutkan, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi selama tujuh tahun ini diwarnai berbagai peristiwa penting global yang mengiringi perjalanan ekonomi nasional, khususnya di sektor industri manufaktur. Beberapa peristiwa dimaksud antara lain penurunan harga beberapa komoditas yang berakibat pada adanya tekanan terhadap ekspor Indonesia.

Berikutnya, pelambatan ekonomi Tiongkok sebagai entitas ekonomi terbesar dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara global, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang menciptakan kembali high cost economy dan mengganggu sisi supply, serta dampak pandemi Covid-19 yang memberikan tekanan hebat terhadap kinerja sektor industri baik dari sisi supply maupun demand.

“Dengan latar belakang kondisi global yang penuh gejolak dan ketidakpastian tersebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun sektor industri manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi tantangan yang tidak mudah,” ungkap Agus.

Namun demikian, melalui kerja keras dan ketangguhan para pelaku industri di tanah air dalam upaya menghadapi berbagai tantangan global tersebut, sektor industri pengolahan nonmigas masih mampu mencatatkan kinerja yang cukup gemilang.

“Hal ini tidak terlepas dari semangat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, seperti semangat yang tertuang pada isi Sumpah Pemuda dalam membangun Indonesia yang maju,” tegas Agus.

Adapun capaian kinerja industri manufaktur yang membanggakan, di antaranya terlihat dari realisasi nilai investasi sektor sekunder ini pada periode pertama Pemerintahan Jokowi (tahun 2015-2019) yang secara total menembus Rp1.280 triliun dengan nilai rata-rata investasi tahunan sebesar Rp250 triliun.

“Total nilai investasi selama periode lima tahun pertama ini bahkan lebih besar dari nilai investasi yang terakumulasi selama 10 tahun pada kurun waktu 2005-2014,” ungkap Agus.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT