ADVERTISEMENT

Siap-Siap Sob! Indonesia Lewat IMI dan Hyunda Akan Kerja Sama Kembangkan Battery Swapping System buat Motor Listrik

Rabu, 27 Oktober 2021 05:30 WIB

Share
Penandatanganan MOU antara IMI dengan Hyundai Kefico Corporation. (Foto/IMI)
Penandatanganan MOU antara IMI dengan Hyundai Kefico Corporation. (Foto/IMI)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Perkembangan pasar motor listri Indonesia kian terang benderang. Hal tersebut terbukti dengan terjalinnya kerjasama antara IMI dengan Hyundai untuk pengembangan baterai.

Bambang Soesatyo selaku Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Vice President Hyundai Kefico Corporation Mr. Youn Sun Hong menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk saling bekerja sama mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, khususnya roda dua di Indonesia.

Paling utama tentunya dalam hal pengembangan battery swapping system (BSS), konversi kendaraan roda dua dari berbahan bakar minyak ke motor listrik, hingga suplai sistem powertrain untuk kendaraan listrik.

Pengembangan ini nggak main-main. Bamsoet menyatakan, jika Hyundai sampai melakukan relokasi kantor pusat regional Hyundai Asia Pasifik dari Malaysia ke Indonesia.

Tentunya, pemindahan pusat regional ini Hyundai harus berinvestasi di kawasan Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai mencapai USD 2 miliar.

"Hyundai merupakan perusahaan otomotif pertama yang menyatakan keseriusan memproduksi mobil listrik di Indonesia. Pembangunan pabrik di kawasan Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, ditargetkan bisa selesai pada pertengahan tahun 2022,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini, Selasa 26 Oktober 2021.

“Mereka bahkan melakukan relokasi kantor pusat regional Hyundai Asia Pasifik dari semula di Malaysia menjadi ke Indonesia, dengan membawa investasi mencapai USD 1,5 miliar dan USD 500 juta untuk pembangunan jaringan dealer dan lainnya,” jelasnya.

“Selain memproduksi dan mengembangkan mobil listrik, IMI bersama Hyundai juga berkomitmen mendorong percepatan migrasi kendaraan sepeda motor dari berbahan bakar minyak ke motor listrik," tambahnya.

Bamsoet juga menjelaskan, selain jumlah penduduk yang sangat besar mencapai 270 juta lebih.

Bank Dunia pun memperkirakan, sebanyak 115 juta penduduk Indonesia berpotensi naik status menjadi kelas menengah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT