JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Iwan Kurniawan, ayah tiga ana,k warga Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, tewas secara mengenaskan, diduga dikeroyok oleh sejumlah petugas keamanan rumah sakit swasta di Senen, Jakarta Pusat. Kini, kasusnya ditangani Polres Jakpus.
Dindin salah satu keluarga korban membenarkan peristiwa meninggalnya korban Iwan Kurniawan di rumah sakit tersebut.
Kejadian bermula pada hari Sabtu 23 Oktober 2021, korban diketahui ijin pamit keluar rumah dengan istrinya pada pukul 14.30 WIB.
"Pas jam 23.00 WIB tiba-tiba ada pihak manajemen dan petugas keamanan rumah sakit datang ke rumah yang menyatakan korban dibilang kecelakaan," ucap Dindin kepada awak media, Rabu (27/10/2021).
Kedatangan pihak rumah sakit tersebut justru ada kejanggalan terjadi. Pasalnya, pada saat datang ke rumah korban, pihak rumah sakit justru memaksakan keluarga untuk menandatangani surat tindakan operasi kepada keluarga korban. "Keluarga dipaksa dan akhirnya ditandangani," ujarnya singkat,
Kemudian, Dindin mengatakan, pihak keluarga datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi korban secara langsung. Keluarga justru terkejut ketika melihat korban tidak mengalami luka lecet yang disebabkan pada umumnya jika orang kecelakaan.
"Biasanya kan ada tuh luka-luka di tubuh. Nah ini tidak ada, justru luka lebam di bagian mata," ucapnya.
Merasa ada yang aneh dengan korban, Dindin pun kembali datang keesokkan harinya ke rumah sakit bersama dengan anaknya. Hasilnya, kejanggalan yang menimpa korban pun terjawab, justru korban diketahui bukan mengalami kecelakaan.
"Itu besok saya cek buku tamu rumah sakit, terus karena ada keanehan yang ada ditutupi pihak rumah sakit. Akhirnya saya gertak pihak rumah sakit bahwa saya akan lapor ke polisi. Pihak manajemen dan petugas keamanan menceritakan kejadian sebenarnya," paparnya.
Pihak manajemen pun menceritakan bahwa, korban diketahui ada indikasi melakukan pencurian beberapa hari lalu kepada pasien yang dirawat. Mengetahui korban datang seorang diri pada hari Sabtu 23 Oktober 2021, petugas keamanan pun langsung menahan korban.
"Katanya saudara saya itu dikeroyok massa. Masa iya massa masuk ke rumah sakit, ini sangat janggal bagi kami karena penjelasan awalnya saja sudah berbeda-beda," ucapnya.