ADVERTISEMENT

Awas! Serangan Jantung Kerap Menghantui Penggila Kerja, Ini Tips Pencegahannya

Rabu, 27 Oktober 2021 16:27 WIB

Share
Ilustrasi serangan jantung.(freepik.com)
Ilustrasi serangan jantung.(freepik.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PENYAKIT  jantung  sering disebut sebagai silent killer, karena bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan dimana saja . Bahkan kita juga tidak tahu apa  rasa gejalanya, hingga akhirnya berakibat fatal.

Padahal sebagai organ penting,  kesehatan jantung  harus dijaga, agar tidak mengalami serangan jantung dan stroke.

Menurut Dr. Lawrence Phillips, seorang ahli jantung di NYU Langone Medical Center, jantung merupakan organ tubuh yang bekerja dengan memompa darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

Selain itu, organ tubuh penting ini juga bekerja untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh lainnya. Jantung juga berperan untuk menghilangkan racun karbon dioksida dan kotoran lainnya di dalam tubuh.

Jika organ vital pemasok darah ke seluruh tubuh Anda ini bermasalah ia tidak akan mampu memasok darah ke organ tubuh lainnya, maka jaringan tubuh akan ‘kelaparan’ dan akhirnya mati. Tentu hal ini menimbulkan dampak yang fatal bagi kesehatan.

Hal ini kerap dilupakan oleh orang-orang yang sibuk bekerja, khususnya yang kecanduan kerja dengan jam kerja di atas normal. Jangankan untuk olahraga menjaga kesehatan jantung, bahkan untuk bertemu keluarga kualitasnya juga menurun.

Sebuah penelitian dari Universitas College London mengungkapkan, memiliki jam kerja yang berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, yaitu dua penyakit tak menular yang paling mematikan di dunia.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 600.000 pekerja dan mengumpulkan data tentang hubungan antara jam kerja dan risiko serangan jantung.

Hal yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah perilaku gaya hidup, seperti merokok, konsumsi alkohol, ritme aktivitas fisik, dan catatan medis, di antaranya faktor risiko jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Hasil penelitian menyebutkan,  yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu memiliki risiko 13 persen lebih besar terkena serangan jantung dan 33 persen lebih mungkin menderita stroke dibandingkan mereka yang bekerja normal, yakni 35-40 jam per minggu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT