ADVERTISEMENT

Perkuat Kebijakan Ekonomi, Menko Airlangga Dorong RI-Malaysia Fokus Berkolaborasi di Bidang Kelapa Sawit

Senin, 25 Oktober 2021 18:49 WIB

Share
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Zuraida Binti Kamaruddin. (foto: ist)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Zuraida Binti Kamaruddin. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Zuraida Binti Kamaruddin di Jakarta, Minggu (24/10/2021).

Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka membahas mengenai penguatan kerja sama bilateral kedua negara, khususnya berdiskusi terkait kebijakan kelapa sawit ke depannya.

Bagi Indonesia, Malaysia merupakan salah satu mitra ekonomi utama dalam hal investasi dan perdagangan.

Selama semester I tahun 2021, Penanaman Modal Asing (PMA) yang berasal dari Malaysia mencapai 706,8 juta dolar AS dan tersebar di 1.324 proyek.

Dari sisi perdagangan barang, volume perdagangan bilateral antar negara telah mencapai 15,03 juta dolar AS pada 2020 dan 13,43 juta dolar AS selama Januari hingga Oktober 2021. Hal tersebut menunjukkan intensnya hubungan bilateral kedua negara.

Berdasarkan hasil serah terima jabatan ketua pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-8 Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang diselenggarakan pada 26 Februari 2021 secara virtual, Indonesia saat ini ditunjuk menjadi Ketua CPOPC pada 2021.

"Hal penting yang ingin kami tekankan adalah pentingnya negara-negara anggota CPOPC mengintensifkan upaya untuk memastikan harga minyak sawit berkelanjutan. Kami menggarisbawahi tren positif atas pertumbuhan permintaan minyak sawit dan tren kenaikan minyak sawit secara umum," kata Airlangga.

Negara produsen harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya siklus harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) melalui peningkatan konsumsi domestik sebagai alat manajemen permintaan.

Pengelolaan harga minyak sawit berkelanjutan dapat dicapai dengan melaksanakan program mandat B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia.

Strategi tersebur penting untuk menyeimbangkan pasokan dengan permintaan, yang akan menjaga harga CPO global.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT