Omzet Jutaan, Sempat Gagal Tanam, Kini Kebun Anggur RW 06 Kelurahan Munjul Menghasilkan 30 Varietas 

Minggu 24 Okt 2021, 04:15 WIB
Kebun Anggur di lingkungan RW 06, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (23/10/2021). (Foto/cr02) 

Kebun Anggur di lingkungan RW 06, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (23/10/2021). (Foto/cr02) 

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga RW 06, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur boleh berbangga diri atas jerih payah mereka menggarap kebun anggur di gang-gang permukiman.

Kebun anggur yang mereka mulai garap pada bulan September 2020 lalu kini telah dipanen kemudian dijual guna meningkatkan taraf ekonomi warga RW 06 Kelurahan Munjul.

Hasil panen anggur varietas Ukraina yang ditanam warga bahkan diakuisisi Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin yang datang mengikuti kegiatan panen pada Sabtu (23/10/2021).

Hal inilah yang membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur berencana menjadikan kebun anggur yang berada di gang-gang permukiman warga RW 06 Kelurahan Munjul sebagai kampung agrowisata.

Ketua RW 06, Iwan menyampaikan penggarapan kebun anggur yang dilakukan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ini sempat menemui kendala saat awal karena gagal tanam.

"Penanaman berhasil karena ada kolaborasi dengan Komunitas Anggur Jakarta. Kita dipandu dan diberikan masukan, sebelumnya pernah coba tanam cuman tidak sesuai SOP tapi gagal," katanya di lokasi, Sabtu (23/10/2021).

Menurut dia, pada mulanya, kebun anggur di RW 06 hanya punya lima varietas atau jenis, namun seiring berjalannya waktu berkembang hingga terdapat varietas dari luar negeri.

Dia mencontohkan varietas anggur asal Ukraina seperti Ninel, Angelica, Baikonur, Julian, dan Carol yang hari ini hasil panennya dilihat langsung Vasyl dan pihak Kedutaan Besar Ukraina lain.

"Mereka kayak unbeliveable (enggak percaya) kok bisa anggur varietas Ukraina hidup di sini," ungkapnya.

Sementara itu, Pembina Komunitad Anggur Jakarta (KAJ), Yatno menjelaskan, kinj di kebun RW 06, terdapat 30 varietas anggur, 20 di antaranya jenis Ukraina.

Varietas anggur Ukraina dipilih sebab mampu beradaptasi dengan iklim di Indonesia meskipun butuh waktu tujuh hingga sembilan bulan agar anggur bisa dipanen.

"Ini swadaya masyarakat, yang dipimpin langsung oleh Ketua RW. Untuk bantuan pemerintah pengadaan pupuk, pembinaan-pembinaan. Seperti menanggulangi penyakit atau peracikan pupuk organik cair," jelas Yatno.

Kata Yatno, kebun hasil gerapan kader PKK RW 06 Kelurahan Munjul ini dapat menjadi contoh untuk PKK, Karang Taruna, dan penggiat lingkungan lain untuk mempraktikkan kegiatan urban farming serupa.

Tak hanya sekadar guna penghijauan lingkungan, kebun anggur memiliki nilai ekonomi karena bisa dijual ke warga dalam berbagai olahan dan kebun dapat menjadi agrowisata.

"Diolah menjadi jus buah anggur, sudah lumayan. Omzet mereka per satu bulan bisa mencapai angka Rp7 juta. Digalang dengan bersama, nanti ada pembagian. Uang ini dengan pak RW diputar lagi, dari kebun kembali ke kebun," imbuhnya.

Anggur hasil panen warga RW 06 Keluraham Munjul, lanjut Yatno, dihargai sekira Rp100 ribu per kilogram. Dari situ diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi warga.

Tonton juga video "Empat PSK dan Hidung Belang Terciduk Lagi Asik Lakukan Tindakan Asusila". (youtube/poskota tv)

Sedangkan kendala kala menjalani budidaya anggur, menurut Yatno, tidak terlalu besar. Sehingga bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk secara urban farming yang memiliki lahan terbatas untuk bercocok tanam.

"Kalau untuk kendala saya rasa di musim penghujan. Karena curah hujan tinggi jadi kelembapan juga ikut tinggi, mungkin kita bisa sikapi dengan meracik media tanam yang gembur atau koros," ujarnya. (cr02/pkl04) 

Berita Terkait

News Update