Sejak itu Muryadi punya kebiasaan baru, setiap pulul 08:00 pagi dia sengaja lewat samping rumah Tatik, siapa tahu sedang mandi.
Sering berhasil, sering pula kecele. Bisa sudah mandi dulu, bisa juga belum sempat mandi.
Kan nggak mungkin dia bilang, “Mandilah Bu, nanti saya intip.”
Mengintip perempuan mandi adalah kenakalan anak remaja kampung, ketika mayoritas warga tak punya kamar mandi khusus.
Mandinya hanya di sumur yang dilindungi pagar anyaman daun kelapa (betepe).
Lha kalau Muryadi yang sudah usia menjelang kepala 5 suka ngintip perempuan mandi, apakah masa pubernya terlambat?
Padahal hobi begituan justru menyiksa diri sendiri. Ini kan ibarat Unyil-Ucrit melihat jambu nan ranum, tapi tak bisa memetiknya karena takut sama Pak Raden.
Belum lama ini kembali mantan Kades itu mengintip Ny. Tatik sedang mandi.
Tapi sial kali ini, muka dia terlihat dilobang roster kamar mandi.
Langsung saja disiram air pakai gayung.
“Tak culeg mata sampeyan baru rasa!” omel Tatik, sedangkan Muryadi
langsung kabur dengan muka klebus (basah kuyup).
Tonton juga video "Menteti BUMN Erick Tohir Sambangi Korban Kebakaran di Baduy". (youtube/poskota tv)
Ny. Tatik lalu mengadu ke suaminya, Musni (45). Tentu saja dia marah, karena aset pribadinya diintip-intip orang.