Jubir Presiden Jokowi: Jika Ada Kritik, Kita Bersyukur Berarti Demokrasi di Republik ini Sedang Baik-baik Saja

Sabtu 23 Okt 2021, 15:01 WIB
Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman. (foto: Ist)

Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman. (foto: Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Juru Bicara Presiden, Mochammad Fadjroel Rachman menegaskan kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama sekali tidak alergi terhadap adanya kritikan.

Justru ia mengatakan bahwa sebenarnya pihak Istana sangat amat terbuka dengan apapun kritikan yang disampaikan kepada mereka.

Fadjroel, yang akan segera dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan itu melihat di Indonesia sendiri masih banyaknya kritikan dan juga aksi demonstrasi yang terjadi.

Jika dilihat dari dua hal itu, Fadjroel menilai saat ini demonstrasi di Indonesia masih berjalan dengan baik.

Pria berusia 57 tahun itu justru menganggap siapapun pihak yang menyampaikan kritikan sudah dianggap sebagai kawan yang dapat membantu membangun demokrasi.

"Orang-orang yang melakukan kritik, mereka adalah kawan di dalam membangun demokrasi dan kemudian adalah kawan dalam membentuk kebijakan-kebijakan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Fadjroel pada Jumat (22/10/2021).

“Apabila ada kritik, demonstrasi, kita bersyukur demokrasi sedang baik-baik saja di republik ini," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, mantan Komisaris Utama di PT Adhi Karya Tbk itu juga mengatakan kalau Presiden Jokowi sama sekali tidak pernah marah dalam menanggapi kritikan yang didapatkannya.

Salah satu contoh kritikan yang tidak membuat Presiden Jokowi marah yakni saat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menjulukinya sebagai The King of Lip Service.

Ketika Rektorat UI memanggil perwakilan BEM UI karena adanya kritikan itu, Presiden Jokowi langsung meminta arag pihak kampus tidak perlu terlalu berlebihan.

"Ketika ada mahasiswa yang menyampaikan lewat media sosial, kemudian diajak dialog oleh rektor, presiden langsung mengatakan jangan pernah lakukan tindakan yang berlebihan,” papar Fadjroel.

“Karena kritik itu adalah jantungnya demokrasi," sambungnya.

Sebelumnya staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi DR. M. Fadjroel Rachman juga memuji keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19.

"Kondisi Indonesia saat ini telah membuktikan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo berhasil mengatasi pandemi dibandingkan negara-negara lain," terang Fadjroel di Jakarta, Senin (27/9/2021).

Ia menambahkan hampir dua tahun terakhir Presiden Joko Widodo bekerja keras menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman pandemi Covid-19 di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

"Indonesia menjadi salah satu negara terbaik di dunia dalam penanganan pandemi Covid-19," tutur Fadjroel yang akan menjabat duta besar Indonesia untuk Kazakhstan pada Desember 2021.

Fadjroel menilai keberhasilan ini merupakan buah dari upaya Presiden Jokowi dalam memperkuat pemerintahan secara kolektif kelembagaan (governing government), bergotong-royong dalam penanganan pandemi.

"Selain itu, Pak Jokowi menunjukkan kepemimpinan sebagai governing president," tandas dia.

Fadjroel menyebut hasil survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan ikhtiar Presiden Joko Widodo pada penguatan kinerja pemerintahan berhasil baik.

“Berdasar survei 81,5% masyarakat puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi melalui protokol kesehatan dan 77,6% masyarakat menilai pemerintah tegas melalui kebijakan protokol kesehatan,” papar Fadjroel.

Ia menjelaskan Presiden Joko Widodo terus membangun kinerja kelembagaan pemerintahan sebagai kunci kesuksesan penanganan pandemi Covid-19.

"Adapun beberapa kekurangan seperti yang ditunjukkan oleh survei tersebut menjadi evaluasi untuk perbaikan ke depan," Fadjroel menandaskan. (cr03)

Berita Terkait

News Update