TABIAT Rizal, 45, benar-benar seperti wedus. Mertua sendiri, Ny. Muntamah, 72, kok dirayu-rayu agar mau dikencani. Ini anak mantu cap apa? Sebetulnya sudah lama Rizal mau berbuat kurang ajar, cuma ditahan terus demi keutuhan rumahtangga anaknya.Tapi karena makin nekad, Rizal pun dilaporkan ke polisi.
Mantu mengincar adik ipar, itu masih wajar meski sebetulnya juga kurang ajar. Tapi jika menantu lelaki kok ngudak-udak ibu mertua untuk disetubuhi, ini benar-benar super kurang ajar. Lalu apa bedanya dengan kambing? Mending jika ibu mertua masih lumayan mudha. Lha kalau sudah usia kepala tujuh kok masih mau ditelateni, apakah si menantu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya jurusan purbakala?
Mantu paling kurang ajar se Kabupaten Luwu (Sulsel) ini adalah Rizal, suami dari pada Nurlaila, 40. Sebetulnya sang istri cukup cantik, tapi karena stok lama, dianggap biasa saja. Jika kemudian Rizal nginceng bini tetangga, masih bisa dimaklumi meski itu sebetulnya juga tidak boleh. Tapi jika kemudian Rizal justru mengincar ibu mertua sendiri, Ny. Muntamah yang sudah berusia 9 windu, ini benar-benar kurang ajar!
Meski sudah udzur Ny. Muntamah memang masih menyisakan kecantikannya masa lalu. Dan ternyata, melihat nenek-nenek cantik macam Titik Puspa, ukuran celana Rizal mendadak berubah juga. Sepertinya dia lupa bahwa wanita itu adalah nenek daripada anak-anaknya. Lupa bahwa dia adalah ibu daripada istrinya. Karenanya dalam benak selalu ada gagasan, kapan bisa menggauli ibu mertua!
Ada-ada saja cara Rizal untuk melobi ibu mertua. Di antaranya dia pernah minta beberapa helai bulu kemaluan Ny. Muntamah untuk obat. Obat apa, Rizal tak mau menjelaskan, tapi katanya itu sesuai petunjuk dukun. “Janganlah nak, kamu nggak boleh percaya sama dukun, itu syirik....”, kata Ny. Muntamah memberi nasihat pada si mantu.
Tapi aneh bin ajaib, tak lama setelah menolak permintaan mantunya, Ny. Muntamah mendadak gatal-gatal pada alat vitalnya. Untung setelah diberi minyak kutus-kutus rasa gatal itu segera hilang. Padahal Rizal berharap rasa gatal itu bisa disembuhkan dengan mengajak hubungan intim bersama menantu alias dirinya sendiri.
Ternyata Rizal tak pernah padam dengan obsesinya, mirip Prabowo yang pengin nyapres untuk ketiga kalinya. Ketika Ny. Muntamah sendirian, langsung disergapnya. Tapi janda tua itu masih bisa menghindar. Rizal dengan “senjata” organik siap tembak terus mengejar sampai ke dapur. “Hentikan niatmu, kalau nggak saya teriak nik!” ancam Ny. Muntamah, dan setelah bercelana buru-buru Rizal kabur.
Kekurangajaran si menantu hanya dipendam dalam hati, tak disampaikan pada Nurlaila bini Rizal. Sebab Ny. Muntamah tak mau rumahtangga anaknya berantakan gara-gara rahasia ini dibuka. Dan nenek-nenek ini merasa berbahagia karena pada Lebaran kemarin Rizal minta maaf atas sikapnya selama ini. “Tapi janji lho ya, jangan lagi punya ulah semacam itu, karena aku adalah ibu daripada istrimu.” Kata Ny. Muntamah memberi nasihat pada Rizal bagaikan kepada anak sendiri.
Tapi dasar Rizal wedus berkepala hitam, beberapa hari lalu kumat lagi nafsu liarnya. Saat di rumah mertua sepi, lagi-lagi dia mengajak sang mertua untuk melayani hubungan intim. Tentu saja Muntamah menolak. Dia menghindar dan kebetulan anak lelakinya memergoki. Maka apa boleh buat, si nenek itu bercerita bla bla bla.....bodo amat jika rumahtangga putrinya terdampak.
Benar saja, Ny. Nurlalila marah besar demi diberi tahu adik lelakinya tentang kelakuan suami. Langsung Rizal diinterogasi. Meski sebetulnya tak rela, mending suami jajan ke PSK ketimbang mau menggasak ibu mertua. “Kelewatan kau, masak ibuku sendiri, sudah nenek-nenek lagi, hendak kamu gauli. Memangngnya kamu pecinta benda purbakala?” sergah Ny. Nurlaila.
Rizal diam seribu bahasa, merasa dikuliti oleh istri dan mertua. Tapi tidak cukup sampai di situ. Hari itu juga Ny.Mumtamah melapor ke Polda Sulsel di Makasar, untuk mempidanakan menantunya yang berkelakuan bejat, bermental wedus.
Wedus pun maunya juga daun muda, bukan daun tua! (GTS)