Wapres: Penguasaan Teknologi dan Wirausaha Kunci Produktivitas Bangsa

Kamis 21 Okt 2021, 20:19 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat orasi ilmiah di Universitas Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Jawa Timur. (foto: setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat orasi ilmiah di Universitas Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Jawa Timur. (foto: setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menilai inovasi, penguasaan teknologi digital, dan jiwa wirausaha merupakan kunci untuk melipatgandakan produktivitas dan daya saing suatu bangsa.

Itu disampaikan Wapres dalam orasi ilmiah pada acara wisuda sarjana ke-30 Universitas Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur, Kamis (21/10/2021).

Wapres menjelaskan pentingnya penguasaan teknologi digital, dan jiwa wirausaha dalam contoh-contoh yang nyata, contoh pertama, salah satu start-up terbesar di Indonesia, Ruangguru, yaitu perusahaan platform pembelajaran online berbasis kurikulum pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA.

Pada 2015 jumlah siswa (pengguna) bimbel online ini mencapai 6 juta orang, lalu naik mencapai 13 juta pada tahun 2017, kemudian mencapai 17 juta pada 2019.

"Atas capaian tersebut Ruangguru meraih tidak saja peningkatan nilai atau valuasi perusahaannya, tapi juga berbagai penghargaan internasional," papar Wapres.

Contoh kedua, perusahaan teknologi Apple dari Amerika Serikat, berhasil menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi sebesar 2 triliun dolar AS pada bulan Agustus 2020, dengan aset terbesarnya yang berupa inovasi.

Dengan valuasi 2 triliun dolar AS, nilai perusahaan Apple melampaui besaran Produk Domestik Bruto, atau PDB beberapa negara, seperti Kanada, Brasil, Korea Selatan, Spanyol, dan Australia. Dengan kata lain, nilai ekonomi Apple lebih besar dari PDB negara-negara tersebut.

Tonton juga video “Ledakan Besar Terjadi di Warung Kopi Diduga Ada Kebocoran Gas”. (youtube/poskota tv)

Contoh ke tiga, lanjut Wapres, tentang kewirausahaan. Selain riset dan inovasi, kemajuan ekonomi di negara-negara maju juga didukung oleh entrepreneurs atau wirausahawan, dengan perbandingan jumlah wirausahawan 10 persen atau lebih dibanding populasi penduduknya.

"Berdasarkan Entrepreneurship Global Index 2018, jumlah wirausahawan Indonesia baru 3,1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8,06 juta jiwa," terang Wapres.

"Sedangkan negara-negara tetangga, seperti Malaysia jumlah wirausahawan mencapai 6 persen, Thailand sebesar 5 persen dan Singapura 7 persen," tutur Wapres.

"Dari contoh Ruangguru, Apple, dan Aramco yang saya sampaikan tadi, berbagai perusahaan lain berbasis teknologi digital dan inovasi, seperti Bukalapak, Tokopedia, Gojek, atau Apple, bahwa kita juga dapat menarik kesimpulan bahwa masa depan dan kemajuan bangsa kita tidak boleh lagi bertumpu hanya pada sumber daya alam, tapi pada sumber daya manusia (SDM) yang menguasai IPTEK, RIN, dan kewirausahaan.," pungkasnya. (johara)

Berita Terkait

News Update