Banten Masuk 3 Besar Daerah Produksi Ekonomi Kreatif, Ini Kata Wagub Andika Hazrumy

Kamis 21 Okt 2021, 20:11 WIB
Wagub Banten, Andika Hazrumy saat menjadi keynote speaker pada Seminar Dies Natalies Ke-1 Universitas Tangerang Raya Kompleks Perumahan Sudirman Indah, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. (foto: ist)

Wagub Banten, Andika Hazrumy saat menjadi keynote speaker pada Seminar Dies Natalies Ke-1 Universitas Tangerang Raya Kompleks Perumahan Sudirman Indah, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. (foto: ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Provinsi Banten masuk daerah tiga besar yang mengekspor barang-barang hasil kerajinan ekonomi kreatif anak-anak muda setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. 

Potensi besar ini akan terus dikembangkan oleh Pemprov Banten, terutama pada subsektor fashion, kuliner dan kerajinan tangan atau kriya.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengungkapkan, di satu sisi partisipasi generasi milenial pada sektor Ekonomi Kreatif masih relatif rendah yakni baru sebesar 17,8 persen. 

"Berdasarkan data tersebut, Pemerintah Provinsi Banten berharap sinergi akademisi, pelaku usaha, pemerintah, masyarakat dan media massa atau pentahelix diharapkan dapat menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam penguatan dan pengembangan sektor ekonomi kreatif di Provinsi Banten untuk menumbuhkan minat generasi milenial Banten untuk menekuni industri kreatif," papar Andika.

Wagub Andika menyampaikan hal itu saat menjadi keynote speaker pada Seminar Dies Natalies Ke-1 Universitas Tangerang Raya Kompleks Perumahan Sudirman Indah, Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Kamis (21/10/2021).

Karena itu, lanjutnya, mahasiswa sebagai generasi milenial perlu terus dipacu untuk bisa kapabilitas untuk menjadi pemilik dari berbagai jenis usaha sesuai latar belakang ilmu dan passion, dengan manfaatkan berbagai peluang dan sumber daya yang tersedia menjadi produk kreatif barang/jasa yang potensial dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.

"Pendidikan kewirausahan di perguruan tinggi hendaknya dijalankan dengan kreatif dan membekali mahasiswa untuk mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja ketika yang bersangkutan menyelesaikan studinya, melainkan berupaya menjadi pencipta lapangan kerja," jelasnya. 

Idealnya, kata Andika, setiap kampus memiliki program mahasiswa wirausaha yang meliputi program wirausaha mahasiswa, workshop kewirausahaan, pelatihan dan pendampingan (dosen dan praktisi) dan expo kewirausahaan. 

"Worskhop dan pelatihan-pelatihan kewirausahaan kreatif dimaksud, kata Andika, seperti pelatihan digital marketing dan visualisasi produk, SDM dan sumber daya Bisnis, Analisis biaya produksi dan investasi, proposal bisnis, strategi bisnis, pengelolaan keuangan, penciptaan produk/merek, agar ditingkatkan baik melalui dalam pengajaran maupun dalam penelitian ataupun praktik," ungkapnya. 

Andika menjelaskan, program pengembangan ekonomi kreatif ke depan khususnya pada sektor-sektor potensial di Provinsi Banten, seperti sektor pertanian khususnya pada subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, perikanan dan peternakan agar terus dikembangkan. 

"Ini perlu berbagai stimulan untuk meningkatkan minat dan daya tarik generasi milenial untuk menggeluti wirausaha sektor pertanian yang dikombinasikan dengan ekonomi kreatif. Khususnya pada aspek pemasaran pada platform digital," katanya. 

Tonton juga video “Miss World Malaysia Diserang Netizen Indonesia Setelah Klaim Batik Berasal dari Negaranya”. (youtube/poskota tv)

Berita Terkait

News Update