JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terdapat puluhan bilik prostitusi di pinggir rel kereta di kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
Pantauan Poskota.co.id, posisi bilik tersebut berada di sisi kanan dan kiri rel. Namun, perlu dicatat bahwa di lokasi itu, belum terpasang rel, hanya baru kerikil saja.
Sederhana, deretan bilik tersebut tertutup seng kemudian dibangun dengan papan triplek. Bilik itu menjadi tempat pria hidung belang dan PSK bercinta.
Ketua RW 09, Kelurahan Palmeriam, Sutrisno (66) menyampaikan ada sekitar 30 lebih bilik yang ada di lokasi itu.
"Lumayan banyak (jumlah bilik), ya kurang lebih ada 30 lah, banyak juga soalnya kanan kiri kan," ungkapnya kepada Poskota.co.id, Selasa (19/10/2021).
Lanjutnya, kata dia, bilik tersebut sekiranya berukuran panjang 3 meter dan lebar 3 meter. "Ya paling (ukurannya) sekitar 3 meter x 3 meter," jelasnya.
Pun, Sutrisno menambahkan, deretan bilik prostitusi tersebut diperkirakan sepanjang 200 meter. "Ya ada sekitar 200 meter panjangnya (deretan bilik)," tuturnya.
Dikabarkan sebelumnya, tempat prostitusi di pinggir rel kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur disebut telah ada sejak tahun 1970-an.
Dari situ, pekerja seks komersial (PSK) beserta warung remang-remang yang menyertainya berdiri, baik guna menawarkan layanan seks maupun sebatas makanan dan minuman, termasuk minuman keras.
"Pembangunan (mereka ada di sana) tahun 1970-an sudah di situ," kata Ketika RW 09, Kelurahan Palmeriam, Sutrisno (66) kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Para PSK di sana, menjaja layanan hubungan intim dengan tarif beragam. Menurut Sutrisno, masalah tarif itu relatif dia hanya bisa menyebut kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp200 ribu.