Ingat! Mbah Mijan Minta Masyarakat Tak Meremehkan Profesi Dukun: Tidak Ada Dukun, Indonesia Dalam Bahaya, Bisa Hancur Semua

Kamis 21 Okt 2021, 09:13 WIB
Mbah Mijan  (Foto: @Mbah_Mijan/Twitter)

Mbah Mijan (Foto: @Mbah_Mijan/Twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ahli spiritual Samijan atau yang lebih akrab disapa Mbah Mijan membahas topik seputar dukun di Indonesia.

Pria kelahiran Kebumen, 21 April 1984 itu menyayangkan masih banyaknya orang yang memandang sebelah mata alias meremehkan dukun.

Akibat pemikiran-pemikiran seperti itu, Mbah Mijan justru khawatir citra dari para pekerja dukun semakin menjadi jelek dimata masyarakat.

Justru menurut Mbah Mijan, apabila di Indonesia tidak ada dukun maka negara ini dinilai bisa saja hancur.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Mbah Mijan saat hadir di kanal YouTube milik Anang Hermansyah, yakni Ngobrol Asix yang diunggah pada Sabtu (16/10/2021).

"Dukun itu profesi loh mas," kata Mbah Mijan.

"Orang dulu kalau hanya memandang satu dari sudut pandang, dukun itu akan negatif, dukun santet, nggak gitu,” tambahnya.

Mbah Mijan kemudian menjelaskan kalau makna dari kata dukun sendiri ada banyak, beberapa contohnya ada dukun sunat, dukun rias, dan dukun beranak.

Lalu Mbah Mijan menampik penjelasan yang menyebutkan kalau dukun merupakan seseorang yang mampu atau pandai mengobati.

Pengertian itu bagi Mbah Mijan merupakan pengertian yang salah karena hanya dilihat dari sudut pandang yang sempit saja.

"Itu pengertian yang salah. Artinya apa? Itu dari sudut pandang yang sangat sempit," imbuhnya.

"Karena orang yang membantu melahirkan, namanya dukun bayi, dukun beranak. Orang yang membantu merias, namanya dukun rias. Orang yang ngurut, namanya dukun pijat," ucapnya menambahkan.

Dengan begitu sekali lagi Mbah Mijan menegaskan kalau dukun merupakan sebuah profesi yang mempunyai keahlian dibidang tertentu.

Namun, Mbah Mijan juga tidak bisa memungkiri kalau ada satu hal yang membuat profesi dukun dipandang jelek masyarakat, yakni dukun santet.

"Dalam setiap baju putih, pasti ada nodanya. Noda saya mungkin hitam. Sama dengan dunia dukun, ada nodanya mas. Apa nodanya? Dukun santet misalnya gitu, tapi secara keseluruhan dukun itu baik," paparnya.

Lebih lanjut, Mbah Mijan mengungkapkan kalau sebenarnya Indonesia bisa saja hancur apabila tidak ada profesi dukun.

Hal itu dikarenakan pada zaman dulu jasa seorang dukun lebih berharga daripada profesi dibidang kedokteran.

"Kalau Indonesia gak ada dukun, hancur mas, bahaya. Indonesia gak ada dukun, hancur. Edan to (gila kan)?," tuturnya.

"Kenapa bisa begitu? Mereka saat melahirkan dibantu siapa? Bidan datang ke kampung saya tahun 2001 mas. Sebelum tahun itu siapa yang bantu ngelahirin? Modar kabeh mas kalau nggak ada dukun di Indonesia," sambungnya.

Mbah Mijan menjelaskan kalau dulu dukun beranak tidak mempunyai cara khusus tertentu untuk membantu proses ibu hamil melahirkan anak.

"Dukun (beranak) cara melahirkan anak dulu, itu gak perlu pakai strerilisasi apapun. Pakai bambu sembilu itu buat motong ari-ari mas, selesai, gak takut infeksi, ya gimana?," ujar Mbah Mijan.

Jadi, Mbah Mijan menuturkan kalau profesi dukun dinilai buruk oleh banyak orang karena hanya melihat dari satu sudut pandang saja dan bukan secara keseluruhan.

“Ketika yang dipandang adalah satu sudut pandang nodanya, itu,” pungkasnya.

“Kalau saya lebih ke aslinya kalau ngikut kakek saya itu (dukun) patah tulang. Tapi saya melakukan metamorfosa,” tambahnya. (cr03)

Berita Terkait

News Update