ADVERTISEMENT

Parah, Kawasan Prostitusi Gunung Antang, Ramai Pada Malam Hari, Setel Musik Kencang Ganggu Warga Sekitar

Rabu, 20 Oktober 2021 04:02 WIB

Share
Deretan bilik di pinggir rel kereta Bekasi-Manggarai di kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur yang menjadi lokasi kawasan  prostitusi.  (Foto/cr02) 
Deretan bilik di pinggir rel kereta Bekasi-Manggarai di kawasan Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur yang menjadi lokasi kawasan  prostitusi.  (Foto/cr02) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Menurut Ketua RW 09 Kelurahan Palmeriam, Sutrisno (66), memang saat siang hari kondisinya sepi, namun ketika malam sekira pukul 20.00 WIB, aktivitas di kawasan tersebut mulai terlihat.

Baik dari yang berdagang makanan dan minuman maupun penjaja hubungan seks serta sajian musik juga terdengar.

Namun kata dia, selama pandemi berlangsung terutama saat kasus sedang melonjak, sempat ada pembatasan di kawasan itu.

Hal tersebut ditandai dengan tak adanya suara musik yang biasa disetel guna meramaikan suasana di kawasan itu.

"Selama masa pandemi aktivitas musik kafe (warung) tuh enggak, sebelum (pandemi) musik itu ya kenceng sampai jam 3 pagi," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).

Masih dengan Sutrisno, musik yang berasal dari warung-warung di sekitar lokasi bahkan bisa terdengar hingga Pasar Palmeriam, yang berada di Jalan Pal Meriam, RT 13/8, Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur.

Suara musik tersebut sangat kencang dan menganggu kenyamanan warga sekitar.

Hal itu susah dilarang, suara musiknya terdengan sampai Pasar Pal Meriam.

Sebelum pandemi banyak yang datang, cuma selama pandemi yang datang dibatasi.

Aktivitas prostitusi di kawasan itu sangat menganggu dan meresahkan warga sekitar, namun lantaran takut adanya gesekan atau konflik di biarkan, prinsipnya "asal jangan ganggu".

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT