ADVERTISEMENT

Gawat! Satu Dunia Dalam Bahaya, Penemu Vaksin AstraZeneca Sebut Virus Ini Bisa Menyebar dan Berpotensi Jadi Pandemi Baru

Rabu, 20 Oktober 2021 10:02 WIB

Share
Virus Nipah Bisa Gegerkan Dunia (Foto: Syaibatul Hamdi/Pixabay)
Virus Nipah Bisa Gegerkan Dunia (Foto: Syaibatul Hamdi/Pixabay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Saat dunia terus bertarung untuk memerangi pandemi Covid-19, ternyata ada virus lain yang menjadi salah satu ancaman pandemi berikutnya.

Seorang ilmuwan yang merupakan salah satu penemu vaksin Oxford/AstraZeneca memberi peringatan itu karena dia melihat adanya ancaman baru yang akan datang.

Menyadur dari laman EuroNews, ancaman itu kini bernama virus Nipah dan sampai dengan saat ini masih belum ada pengobatan atau vaksin yang bisa menangkalnya.

“Jika kita memiliki virus Nipah tipe delta, kita akan tiba-tiba memiliki virus yang sangat mudah menular dengan tingkat kematian 50 persen,” kata Dame Sarah Gilbert dalam sebuah acara di Festival Sastra Cheltenham di Inggris pada Kamis (14/10/2021).

Jadi, apa itu virus Nipah dan haruskah kita khawatir?

Virus Nipah bukanlah hal baru dan telah mengintai selama bertahun-tahun. Pada tahun 1999, virus tiba di Malaysia tengah setelah menemukan inang pada kelelawar, yang kemudian mampir untuk makan dari pohon buah-buahan yang menggantung di atas peternakan babi.

Babi memakan sisa-sisa kelelawar dan virus melewati babi ke manusia yang bekerja dengan mereka.

Bagaimana cara penularannya?

Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan tanpa pelindung terhadap sekresi dari babi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Sekitar 105 warga Malaysia meninggal dalam waktu delapan bulan setelah tertular virus setelah menderita koma, demam, dan radang otak. Nipah membunuh sekitar 40 persen dari mereka yang terinfeksi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT