Geger Komik Superman Bermuatan Konten Biseksual, DPR Desak Pemerintah Larang Peredaran di Indonesia
Senin, 18 Oktober 2021 18:09 WIB
Share
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menanggapi adanya konten Biseksual di komik Superman. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komik ternama 'Superman' produksi DC Comics kedapatan memuat konten sensitif dengan karakter Superman yang memiliki orientasi biseksual.

Menanggapi temuan itu, Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf mendesak pemerintah agar tegas melarang peredaran komik Superman berkarakter biseksual tersebut di Indonesia.

Desakan larangan komik Superman biseksual itu gencar digaungkan karena bertentangan dengan nilai Pancasila.

"Negara Indonesia berpedoman pada Pancasila sehingga masyarakatnya menjunjung tinggi nilai ketuhanan, moral, adab, budaya, dan etika," katanya saat dihubungi, Senin (18/10/2021).

Sehingga, lanjutnya, segala hal yang menyimpang dari nilai tersebut, seperti muatan atau kampanye biseksual misalnya, sangat jelas bertentangan dengan Pancasila. 

"Karena itu, kami mendesak pemerintah mencegah komik ini beredar luas di tengah masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak," ujar Bukhori.
 
Politisi PKS ini mengatakan apabila larangan edar itu tidak dipatuhi, maka pemerintah harus berani mengambil langkah tegas demi menyelamatkan anak bangsa dari penetrasi global yang membawa ajaran atau nilai yang menyimpang dari jati diri bangsa Indonesia.  

"bila  tidak dipatuhi, maka pemerintah melalui lembaga dan badan terkait harus berani mengambil sikap tegas kepada pengedar seperti mencabut izin usaha dan edarnya demi menyelamatkan moral anak bangsa," tegasnya.

Bukhori meminta pemerintah juga melakukan antisipasi secara ketat potensi peredaran produk DC Comics dilakukan secara daring dalam bentuk e-book.

Oleh karena itu, Bukhori mendorong pemerintah untuk tidak kecolongan dalam memantau peredaran komik tersebut dari berbagai sisi.  

Bukhori pun mengusulkan pemerintah melakukan pemantauan intensif terhadap peredaran komik Superman biseksual ini di dunia maya di samping melakukan koordinasi dengan para penerbit buku sebagai langkah preventif.

Halaman
1 2