JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penghuni Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara berharap biaya sewa atau perawatan yang dibebankan kepada warga dipatok semurah mungkin.
Pasalnya, sebagian besar penghuni Kampung Susun Akuarium berpenghasilan rendah.
"Harapannya semurah mungkin lah, karena di sini warga penghasilannya kan nggak terlalu besar gitu ya," ujar Musdalifah (32) salah satu penghuni Kampung Susun Akuarium, Senin (11/10/2021).
Dikatakan Musdalifah, hingga saat ini penghuni Kampung Susun Akuarium belum dibebankan biaya perawatan.
Karena hingga saat ini biaya perawatan masih di bahas oleh pihak Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri selaku pengelola Kampung Susun Akuarium.
Meski begitu, masing-masing penghuni dibebankan biaya air dan listrik.
"Kalau sekarang memang air sama listrik. Kalau listrik sama air tergantung pemakaian aja sih. Kalau saya sebulan ini listrik Rp200 ribu, kalau airnya Rp60 ribu. Kemarin tanggal 1 sudah bayar air," tutur Ibu satu anak tersebut.
Musdalifah yang tinggal bersama suami dan satu anaknya sangat bersyukur. Setelah bersabar sekitar 5 tahun, dirinya bersama ratusan warga lainnya sudah bisa menempati hunian yang nyaman dan layak di Kampung Susun Akuarium.
Pasalnya, selama bertahun-tahun dirinya harus bersabar dan rela tidur di selter penampungan sementara korban gusuran Kampung Akuarium.
"Warga sih sangat senang sekali ya, karena harapan yang selama ini dinantikan selama 5 tahun akhirnya jadi kenyataan," cetusnya.
Adapun, pada masa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada April 2016, Kampung Akuarium digusur.