ADVERTISEMENT

Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Bantah Ada Dugaan Pelecehan Verbal yang Dialami Pasien Ibu Hamil Saat Hendak Bersalin

Jumat, 8 Oktober 2021 14:58 WIB

Share
Kantor Puskesmas Tambora, Jakarta Barat.
Kantor Puskesmas Tambora, Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Kristiani, membantah adaNya dugaan pelecehan verbal yang dialami oleh ibu hamil yang hendak melahirkan berinisial E.

Menurut Kristiani, saat itu, korban yang hendak melakukan proses persalinan di Puskesmas, sudah ditangani dengan baik oleh para bidan.

"Yang benar ada pasien di sini sudah kami tangani dengan baik sejak awal sampai sekarang," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Jumat (8/10/2021).

Kristiani sendiri membenarkan proses persalinan korban. Saat itu korban datang sendirian ke Puskesmas dengan keadaan hamil sembilaN bulan.

Menurut dia, kasus ini sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan langsung dilakukan tindakan lebih lanjut.

"Sebenarnya sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan, soalnya pada saat ditemukan kejadian itu sudah ada tindakan dari instansi yang mau menyampaikan," papar Kristiani.

Diketahui, usai kejadian tersebut, korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit (RS) besar untuk dilakukan proses persalinan dan tindakan lebih lanjut.

Kristiani menjelaskan, Puskesmas tidak melayani proses persalinan secara caesar. Akhirnya korban dirujuk ke RS besar untuk dilakukan proses persalinan secara caesar.

"Karena memang ini Puskesmas ada batasan kasus yang memang kami tidak bisa layani di sini, salah satunya operasi," paparnya.

Dalam melakukan proses persalinan di Puskesmas, lanjut Kristiani, pasien tidak harus didampingi oleh suami, namun harus ada pendamping untuk melakukan proses administrasi.

Adapun, hingga saat ini, pihak Puskesmas dengan korban masih menjalaNi komunikasi dengan baik.

Kemudian soal pelecehan verbal yang dialami korban, Kristiani enggan menjawab lebih jauh.

"Biar dinas saja yang menyampaikan. Saya hanya melakukan kalau orang ini sudah dilayani sejak awal sampai sekarang baik-baik saja," tuturnya.

Sebelumnya, Seorang ibu hamil berinisial E, mendapatkan pelecehan verbal yang diduga dilakukan oleh oknum bidan di salah satu Puskesmas di Kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Saudara korban berinisial S menceritakan, kejadi terjadi pada Jumat (1/10/2021). Korban saat itu datang sendirian ke Puskesmas untuk melakukan persalinan.

"Kemudian dia masuk ke arah kebidanan dan menceritakan tentang keadaan dia yang sudah berlendir dan bercak seperti tanda lahir ke bidan Puskesmas tersebut," kata S saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021).

Kemudian salah satu bidan menanyakan keberadaan suami korban. Sebab saat ke Puskesmas, korban datang sendirian tanpa didampingi suami.

Korban yang memang tidak mempunyai suami itu, kemudian menjawab bahwa dirinya akan menunggu temannya yang akan datang menemani.

Lalu bidan tersebut langsung sangat marah dan langsung jutek dan dengan nada ketus dan tinggi langsung seperti menyerang saudara saya," tuturnya.

Karena kondis korban yang tidak memungkinkan, bidan akhirnya merujuk korban ke RS besar untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

S mengatakam, saat keluar dari RS, korban kembali menceritakan kejadian tak mengenakkan selama berada di Puskesmas. Dia mendapatkan pelecehan verbal dari bidan yang melayani.

Saat hendak dilakukan pengecekan, menurut keterangan korban, bidan tersebut mengatakan bahwa keputihan yang dialami korban sangat banyak.

"Lalu ada salah satu bidan di sana entah siapa menjawab 'ih jorse' (jorok sekali). Pantaskah? Menurut saya sangat-sangat tidak beretika seorang naker berbicara seperti ini," kata S.

Tak berhenti sampai disitu, bidan tersebut kembali melakukan pelecehan verbal dengan mengatakan kepada korban "ini memang sudah berhubungan dengan berapa cowo".

"Menurut saya etika seorang nakes tidak seperti ini ya, melewati batas dan jalur sebagai nakes untuk soal pribadi. Siapapun itu wajib dibantu dan diurus," ucapnya. (Cr01).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT