JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali memberi komentar terkait peringatan yang didapat Indonesia dari Badan Antidoping Dunia (WADA).
Sebagaimana diketahui Indonesia baru saja diberi peringatan oleh WADA karena dianggap tidak mematuhi peraturan yang berlaku.
Dengan kejadian tersebut, Indonesia terancam tidak bisa menggelar pertandingan olahraga berskala regional, kontinental, atau internasional.
Menanggapi hal tersebut, Zainudin membenarkan adanya surat dari WADA. Namun begitu, Menpora mengatakan Indonesia masih memiliki waktu 21 hari untuk mengklarifikasi persoalan itu.
"Memang benar kita mendapatkan surat dari WADA itu tentang dianggap ketidakpatuhan," kata Zainudin dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (8/10/2021).
Setelah melakukan koordinasi dengan LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) Menpora mengungkapkan penyebab Indonesia ditegur oleh WADA adalah karena pengiriman sampel.
Pada tahun 2020, lanjut Zainudin, sebenarnya Indonesia sudah berencana untuk memberikan sampel. Namun ternyata ada kejadian tak terduga yaitu pandemi Covid-19.
"Pada tahun 2020 kita memang merencanakan akan memberikan sampel yang itu kita buat perencanaannya pada sebelumnya, tetapi kita tidak menyangka bahwa pada bulan Maret kita terkena Covid-19 dan itu berkepanjangan bahkan sampai sekarang," jelas Menpora
"Sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sampel untuk antidoping pada saat pelaksanaan kegiatan. Ini yang menyebabkan tidak terpenuhi sampel itu." tambahnya.
Namun untuk tahun 2021 ini, kata Zainudin, tidak perlu khawatir karena masih ada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk bisa mendapatkan sampel.
"Artinya dari PON ini kita bisa banyak dapat sampel dan apa yang sudah direncanakan itu insyaallah akan terpenuhi jadi 2020 dan 2021 sampelnya itu lebih dan mudah-mudahan akan bisa tercapai." ungkap Zainudin.