Cuaca Buruk, Nelayan di Cilincing Kencangkan Ikat Pinggang

Jumat 08 Okt 2021, 06:27 WIB
Puluhan kapal nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, bersandar di dermaga. (foto: poskota/cahyono)

Puluhan kapal nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, bersandar di dermaga. (foto: poskota/cahyono)

"Kalau kapal yang rusak kena ombak atau badai masih bisa kita perbaiki, tapi kalau nyawa kan gimana. Kita kan taruhannya nyawa juga kalau melaut," ketusnya.

Namun demikian, saat ini dirinya bersama teman nelayan lainnya, akan coba melaut kembali esok pagi.

"Ya semoga saja nanti malam nggak hujan. Pokonya kalau malam jam 12 angin kencang, kita nggak bakal nyari ikan daripada celaka," jelasnya.

Dikatakan Kurdi, bila sedang beruntung, hasil dari penjualan ikan, dirinya bisa mendapat uang hingga Rp2 juta sekali melaut.

Setalah dipotong biaya operasional, sisanya dibagi bersama 2 teman satu perahunya.

"Kalau lagi bagus satu orang bisa dapat Rp300 ribu sekali berangkat," ungkapnya.

Kata Kurdi, sejumlah nelayan andon (numpang) lebih memilih untuk pulang kampung.

Arif, nelayan lainnya, mengatakan adanya angin barat dan ombak yang tinggi membuat aktivitas melautnya beberapa Minggu kebelakang jadi terhambat.

"Pernah sore berangkat cari ikan, pada sampai tengah laut ada angin barat, ya mau gak mau nginep di Pulau Damar (Kepulauan Seribu). Dari pada celaka," ucap Arif.

Akibatnya ia pun pulang dengan tangan kosong karena ia dan ke dua teman satu kapalnya tak berhasil menjaring ikan.

"Dari pada tekor, karena buat solar mending kita nggak melaut dulu sampai cuaca bagus," tandasnya. (yono) 

Berita Terkait

News Update