Rekaman video dari penyiar Oman menunjukkan kendaraan terendam ketika orang-orang mencoba melewati air banjir berwarna coklat berlumpur.
Hujan hingga 500cm (20 inci) diperkirakan akan turun di beberapa daerah, meningkatkan risiko banjir bandang.
Komite Nasional untuk Manajemen Darurat negara itu mengumumkan pada Senin sore tujuh kematian tambahan akibat badai, sehingga total korban tewas menjadi 12.
Di Iran, televisi pemerintah mengatakan tim penyelamat menemukan mayat satu dari lima nelayan yang hilang di Pasabandar, sebuah desa nelayan dekat perbatasan Republik Islam dengan Pakistan.
Sebelumnya pada hari Minggu, wakil ketua parlemen Iran Ali Nikzad mengatakan dia khawatir sebanyak enam nelayan telah tewas karena topan.
Departemen Meteorologi India, peramal top untuk topan yang menyapu Samudra Hindia, mengatakan angin dari Shaheen sekarang berhembus hingga 90 kph (55 mph) dan akan terus melemah.
Ia memperkirakan badai akan melemah menjadi depresi tropis dalam beberapa jam mendatang. Shaheen mendarat dengan kecepatan angin mencapai 150 kph (93 mph).
Komite darurat nasional Oman mengatakan pasokan listrik akan diputus di al-Qurm, timur ibu kota, untuk menghindari kecelakaan. Badan-badan bantuan memindahkan lebih dari 2.700 orang ke tempat penampungan darurat.
Sebagian besar dari lima juta orang negara pengekspor minyak itu tinggal di dan sekitar Muscat. Pihak berwenang mengatakan jalan-jalan di ibu kota hanya akan dibuka untuk kendaraan dalam keadaan darurat dan pekerjaan kemanusiaan sampai badai mereda.
Sebuah kapal kayu tenggelam di Pelabuhan Sultan Qaboos dan awaknya berhasil diselamatkan, kata Komite Nasional untuk Manajemen Darurat di Twitter. (*)