Pekan Olahraga Nasional 

Sabtu, 2 Oktober 2021 07:00 WIB

Share

Oleh: Hasto Kristiyanto

PAPUA secara mengejutkan dipilih Presiden Jokowi sebagai ajang olah raga paling bergengsi di tanah air. Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX pun hadir penuh makna simbolik. Berbagai harapan kemajuan memang diletakkan di Provinsi Fajar Dari Timur tersebut. Kemajuan Papua menjadi orientasi, tekad, dan wujud gambaran nyata konsepsi Indonesia Sentris. 

Dengan konsepsi tersebut, kebijakan pembangunan yang selama puluhan tahun berpusat di Jawa, bandul geosentrisnya bergeser ke seluruh wilayah Indonesia. Wilayah perbatasan diubah menjadi halaman depan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disinilah gambaran Indonesia untuk semua diletakkan tanpa deskriminasi.

PON bukanlah sekedar lambang supremasi olahraga di Indonesia. PON memuat berbagai konsepsi tentang nasionalisme, persatuan bangsa, dan bahkan peningkatan peradaban Indonesia. Dengan menempatkan PON XX di Papua, keseluruhan esensi olah raga diletakkan. Esensi olah raga tersebut mengandung nilai sportivitas, kesetiaan pada aturan main, fairness, serta budaya prestasi dipompakan sebagai falsafah dasar bagi kemajuan Papua. 

Dengan falsafah tersebut, Papua tidak hanya sebagai pintu gerbang kemajuan dari Timur. Papua kini hadir menjadi lambang supremasi olah raga itu sendiri. Mengapa? Dari berbagai kajian terkait sport science, orang Papua dikenal memiliki keunggulan genetika dalam olah raga.

Setiap atlet Papua, memiliki kemampuan membangkitkan energi yang jauh lebih besar. Proses pembakaran energi berlangsung lebih efisien dengan daya dukung kekuatan fisik yang hebat. Dengan daya unggul genetik tersebut, kedepan Papua bisa menjadi lumbung atlet yang handal dan juga menjadi sumber bagi lahirnya klub-klub olahraga dengan fighting spirit yang kuat. 

Atas dasar hal tersebut, keputusan Presiden Jokowi untuk menjadikan Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XX memiliki nilai strategis tidak hanya secara politik. Namun juga secara kultural-kebudayaan, terlebih dengan harapan Presiden Jokowi sendiri agar dari Papua muncul atlet Indonesia yang bisa dibanggakan untuk membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.

Presiden Jokowi pun tidak tanggung-tanggung. Istana Olah Raga (Istora) Papua dibangun dengan gambaran semangat baru dan paradigma baru. Tidak ada Presiden Indonesia yang begitu sering berkunjung ke Papua selain Presiden Jokowi. Dengan frekuensi dialog yang begitu dalam dengan masyarakat Papua, Presiden Jokowi dengan mata hatinya yang terdalam, melihat besarnya harapan masyarakat Papua untuk bangkit melalui dunia olah raga. 

Kemegahan Istora Papua tidak hanya melambangkan stadion terbesar di Nusantara. Istora Papua tersebut memiliki tiga keunggulan utama. Menurut capaian pembangunannya, Istora Papua memiliki bentang baja atap dome terpanjang, dengan tiga rekor MURI berkaitan dengan kategori struktur atap baja lengkung bentang terpanjang, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome, dan instalasi terpanjang dengan diameter terbesar textile duct. Kesemuanya sangat membanggakan.

Berbagai keunggulan bangunan fisik Istora Papua seakan menggambarkan keseluruhan semangat dan pembelajaran yang bisa diambil dari dunia olahraga. Terlebih dengan beragam prestasi atlet Indonesia di Olimpade dan Paralimpiade Tokyo 2021. Bayangkan, di forum olahraga yang begitu bergengsi tersebut, para atlet Indonesia mampu menunjukkan peningkatan prestasi yang membanggakan kita semua. 

Halaman
Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -
Berita Terkait
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar