Cegah Oknum Pungli, Pedagang di Pasar Rangkasbiting Bayar Retribusi Pakai QRIS

Sabtu 02 Okt 2021, 05:33 WIB
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak Dedi Setiawan melakukan monitoring di pasar Rangkasbitung. (Foto/Yusuf)

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak Dedi Setiawan melakukan monitoring di pasar Rangkasbitung. (Foto/Yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak kini terus melakukan pebaharuan terhadap pelayanan di era digital ini.

Seperti di lingkungan Pasar Rangkasbitung, di mana para pedagang saat tidak lagi membayar pajak retribusi pasar alias salar dengan uang tunai, namun dengan menggunakan sistem non tunai. 

Penerapan sistem non tunai itu mulai disosialisasikan kepada para pedagang di bulan September 2021 kemarin.

Kabid Perdagangan Disperindagpas Lebak, Dedi Setiawan mengatakan, sistem itu diterapkan guna mempermudah para pedagang dalam membayar kewajibanya itu.

Selain itu, perubahan sistem tersebut juga guna mencegah adanya oknum yang melakulan pungutan liar terhadap penarikan salar itu.

“Ini menindaklanjuti edaran Ibu Bupati mengenai percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Sebenarnya ini sudah pernah ada, hanya sekarang kita galakkan lagi untuk bisa diterapkan,” kata Dedi Setiawan saat dihubungi, Jum'at (1/10/2021).

Selain itu, Dedi menjelaskan, penarikan retribusi secara non tunai atau e-Retribusi untuk mendorong percepat kenaikan Indeks Elektronifikasi Transaksi Daerah (ETD) menuju kota digital dan masyarakat yang lebih maju.

“Untuk tahap awal e-Retribusi ini akan diterapkan untuk penarikan salar dan tahap selanjutnya pada parkir. Ini akan jauh lebih efektif jika dilakukan dengan non tunai. InsyaAllah diakhir tahun 2021 setelah sosialisasi sistem itu dapat diterapkan secara maksimal," terang Dedi.

Nantinya, setiap pedagang di lingkungan pasar akan diberikan barcode layanan QRIS khusus untuk membayar retribusi pasar itu. 

Ia memastikan dengan diterapkannya sistem itu para petugas nantinya tidak akan menerima uang tunai dari para pedagang seperti sebelumnya.

"Dengan sistem itu maka akan terbentuknya transparansi pengelolaan anggaran, yang mana retribusi dari para pedagang masuk langsung ke rekening kas daerah. Untuk itu, kami berharap para pedagang di pasar Rangkasbitung dapat mendukung sistem non tunai ini," tandasnya.

Sementara itu, Agung salah satu pedagang di Pasar Rangkasbitung mengaku mendukung diterapkannya sistem non tunai tersebut.

Menurutnya, sistem tersebut dapat mempermudah para pedagang seperti dirinya.

"Ya jadinya gampang tinggal scan aja kalau mau bayar. Semoga sistem ini diterapkan dengan pengelolaan yang semaksimal mungkin," pungkasnya. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)

Berita Terkait
News Update