“Saya nggak gila,” jawabnya sambil menghindar.
Korban langsung dilarikan ke puskesmas oleh Sarnubi, salah seorang walimurid yang ada di sekolah guna mendapatkan pertolongan dan pengobatan.
Salah seorang guru, Suryati, mengaku ketakutan melihat peristiwa sadis itu. Ia langsung mengamankan beberapa siswa yang masih di luar dan berpesan tidak keluar kelas.
Ia lalu memberanikan diri mendekati ruang kantor dan meminta agar tidak memperpanjang masalah tersebut. Namun beberapa saat kemudian, istri pelaku juga datang ke sekolah sambil ngamuk-ngamuk.
Akibat tebasan golok itu, korban mengalami luka serius sepanjang 9 cm dengan kedalaman 3 cm. Setelah diberikan oksigen kemudian korban sadar dan luka korban dijahit hingga 22 jahitan luka dalam 12 simpul dan luka luar 8 simpul.
Muhammad Ariska Abib, anak kandung korban, telah melaporkan permasalahan tersebut ke Polres Tubaba dengan nomor laporan LP/B-353/lX/2021/SPKT /polres Tulangbawang Barat/polda lampung.
“Kami sudah laporkan peristiwa ini ke polres, kami berharap polisi bisa secepatnya menangkap pelaku dan dihukum sesuai undang-undang,” harapnya. [Yusrizal Karana]