Jika vaksinasi Covid-19 untuk warga yang tinggal di permukiman rawan banjir diselenggarakan, dia pun menyambutnya dengan antusias. Sebab hal itu dilakukam demi kesehatan warga dan mencegah penularan virus Covid-19 di RW 04.
"Dengan vaksin artinya warga dan masyarakat itu sudah punya antibodi, soal dia masih kena atau tidak kenanya tergantung dia menjalankan 3 M itu tidak," ucapnya.
"Sudah divaksin 17 kali sepanjang pandemi, kalau masyarakat lalai tidak menjalankan prokes itu kemungkinan masih bisa kena," imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur akan menggelar vaksinasi massal Covid-19 di permukiman warga korban banjir guna mencegah munculnya klaster kala warga mengungsi ke posko pengungsian karena banjir.
Asisten Administrasi dan Kesehatan Rakyat Pemkot Jakarta Timur, Achmad Salahuddin menjelaskan rencananya vaksinasi tersebut dimulai sebelum musim hujan tiba.
"Kita meminta informasi dari Kecamatan dan Kelurahan untuk menyampaikan data. Diprioritaskan kita lakukan vaksinasi di lokasi-lokasi yang memang rawan banjir," ungkap Achmad kepada wartawan, belum lama ini.
Untuk tahap awal, vaksinasi Covid-19 itu dilakukan di permukiman warga Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar korban banjir luapan aliran Kali Sunter.
Nantinya bakal lanjut di permukiman warga Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara yang merupakan korban banjir luapan Kali Ciliwung. Kegiatan ini akan bekerja sama dengan pihak ketiga.
“Karena kita prioritaskan ke lokasi banjir maka kedua Kecamatan (Jatinegara dan Makasar) itu yang menjadi sasaran utama kita terkait dengan program Artha Graha Peduli,” tuturnya. (Cr02)