Penelitian UI: Mikroplastik Hanya Ditemukan di Galon Sekali Pakai PET

Rabu 29 Sep 2021, 16:00 WIB
Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI), Penelitian Kandungan Mikroplastik. (ist)

Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI), Penelitian Kandungan Mikroplastik. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peneliti sekaligus dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI), Dr. rer. nat. Agustino Zulys, MSc mengatakan pihaknya hanya melakukan penelitian yang mengungkapkan adanya kandungan mikroplastik di kemasan galon sekali pakai berbahan PET dan tidak pernah melakukan penelitian atau memberikan pernyataan tentang keberadaan mikroplastik pada galon guna ulang kemasan Polikarbinat (PC).    

“Penelitian yang baru-baru ini kami lakukan kan pada kemasan galon sekali pakai berbahan PET. Hasil penelitian kami menunjukkan secara kuantitatif dan kualitatif ada mikroplastik di air kemasannya,” ujar Agustino Zulys, Kepala Laboratorium Kimia UI itu saat diwawancarai media.

Dia mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan UI bersama Greenpeace sama sekali tidak ada kaitannya dengan kemasan galon guna ulang berbahan Polikarbinat (PC). 

“Penelitan kita sama sekali tidak ada kaitannya dengan galon guna ulang berbahan polikarbonat,” tegasnya. 

Agustuno membantah info yang seolah dia pernah menyatakan bahwa kandungan mikroplastik dalam galon guna ulang lebih berbahaya dari kemasan plastik lainnya termasuk galon sekali pakai.

"Saya hanya mengatakan bahwa kalau di galon sekali pakai saja ada, kemungkinan pada galon isi ulang juga ada. Tapi itu kan belum ada penelitiannya di laboratorium, jadi masih praduga saja,” katanya.

Dia pun menyayangkan bahwa apa yang disampaikannya itu telah dipelintir pihak-pihak tertentu.

“Data yang kita sampaikan itu kan soal kandungan mikroplastik pada galon sekali pakai, bukan pada kemasan plastik yang lain. Jadi, saya heran kalau sampai ada yang memberitakan soal kemasan plastik yang lain,” tukasnya.  

Begitu juga dengan apakah kandungan mikroplastik yang ada dalam kandungan air kemasan itu berbahaya atau tidak, dia mengatakan belum ada penelitian mengenai hal itu. 

“Jadi, bagaimana mungkin saya mengatakan bahwa kandungan mikroplastik dalam galon guna ulang berbahaya. Wong penelitiannya saja belum ada kok,” ungkapnya. 

Klarifikasi serupa juga disampaikan Periset Utama Kampanye Plastik Greenpeace Indonesia Afifah Rahmi Andini. 

Berita Terkait
News Update