POSKOTA.CO.ID - Terungkap, bahwa Instagram dapat mempengaruhi kesehatan mental kebanyakan remaja, melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Facebook.
Facebook pun menunda pengembangan proyek Instagram for Kids atau Instagram yang dibuat khusus untuk anak-anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Facebook ini mengungkapkan bahwa aplikasi Instagram memiliki dampak buruk pada kesehatan mental anak muda, terutama perempuan.
Hal ini terungkap setelah penelitian yang merupakan data internal milik manajemen Facebook ini bocor ke berbagai media.
Data ini mengungkapkan bahwa banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan hingga depresi akibat terlalu sering membuka platform Instagram.
Pihak Instagram mengatakan bahwa mereka sedang menghentikan untuk sementara proyek Instagram for Kids, setelah adanya kekhawatiran dari para orang tua, para ahli, dan pemerintah.
Kepala dari Instagram, Adam Mosseri mengajukan pembelaan terhadap konsep Instagram yang diperuntukan untuk anak-anak ini setelah adanya kritik dari berbagai pihak.
Adam Mosseri yakin anak-anak dapat lebih aman untuk mengakses Instagram dengan adanya versi Instagram for Kids ini.
Instagram versi ini memperbolehkan anak-anak berusia 10 sampai 12 tahun untuk berada di dalamnya.
Sementara itu versi Instagram saat ini melarang anak di bawah 13 tahun untuk memiliki akun.
Menurut sang Kepala Instagram, kita harus melihat realitas bahwa banyak anak-anak yang memiliki akses online untuk menjajal internet.
Ia percaya bahwa apabila terdapat platform yang dirancang khusus untuk mereka maka ini akan menjadi zona yang lebih aman bagi mereka.
Dalam rangka menanggapi penundaan proyek Instagram untuk anak ini, Adam Mosseri juga merilis pernyataan tertulis dalam sebuah blogspot.
“Meskipun kami masih berpegang teguh dalam penggarapan proyek Instagram for Kids, kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara proyek ini," tulis Adam dalam blog miliknya.
"Melalui penghentian sementara ini, kami harap itu dapat memberi kami waktu untuk bekerja dengan orang tua, pakar, pembuat kebijakan, dan regulator, untuk mendengarkan kekhawatiran mereka, dan untuk menunjukkan nilai dan pentingnya proyek ini bagi remaja secara online sekarang ini,” sambung Adam Mosseri.
Pernyataan ini keluar satu hari setelah kepala peneliti Facebook membantah pengungkapan data yang dilakukan oleh outlet media Wall Street Journal. (Nelsya Namira Putri)