Covid-19 Kembali Bermutasi, Kini Muncul Varian Baru Bernama R.1 (Foto: Associated Press)

Kesehatan

Awas! Varian Baru Covid-19 R.1 Mulai Terdeteksi, Konon 3 Kali Lipat Lebih Berbahaya, Ahli Sarankan Ambil Langkah Ini

Selasa 28 Sep 2021, 11:14 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penduduk dunia kembali dikejutkan dengan munculnya Covid-19 baru dengan kode R.1.

Berdasarkan laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).varian baru Covid-19 R.1 bisa lebih menular.

Pada akhirnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan varian R.1 sebagai Variant Under Monitoring atau varian dalam pemantauan.

Diketahui, varian baru R.1 dilaporkan pertama kali pada Januari 2021 di 47 negara bagian Amerika Serikat.

Dikatakan bahwa varian R.1 merupakan salah satu varian Corona yang memiliki beberapa mutasi, salah satunya mutasi D614G.

Mutasi D614G terbukti mampu meningkatkan kemampuan penularan virus. Meskipun belum pasti, varian ini diduga lebih menular daripada varian Corona lainnya.

Sementara, CDC menunjukkan bahwa tingkat serangan 3-4 kali lebih tinggi di antara penduduk yang tidak divaksinasi dan tenaga kesehatan yang sudah divaksin.

Untuk itu, para ahli menyarankan agar masyarakat umum untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 sesegera mungkin tanpa perlu memilih jenis vaksin

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini sebaran varian R.1  belum menunjukkan ada di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan Siti Nadia Tarmizi berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen menggunakan metod

"(Varian R.1) belum ada ya sampai saat ini,"  Jumat, (24/9/2021).

Menurutnya, pemerintah saat ini terus berupaya mengawasi pintu masuk di udara dan laut guna meminimalkan persebaran varian-varian baru ke Indonesia.

"Memperkuat pintu masuk negara, karena potensi varian masuk selalu ada ya," katanya.

Dilaporkan bahwa varian R.1 masuk dalam kategori Alerts for Further Monitoring alias varian yang tengah dipantau perkembangannya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 7 April 2021.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine William Schaffner menilai bahwa varian R.1 tidak perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Sebab, keberadaan varian Delta masih harus ditangani dengan serius.

Namun, William Schaffner mendorong pemimpin pemerintahan untuk mencari asal-usul varian R.1 untuk mengetahui lebih jauh penyebaran varian tersebut.

Saat ini AS terus memimpin dunia dalam jumlah positif Covid-19. Sementara itu, komite penasihat FDA menyetujui suntikan booster untuk orang dewasa di atas 65 tahun, atau dengan risiko kesehatan yang parah pada usia berapa pun. Booster akan tersedia bagi mereka yang memenuhi syarat enam bulan setelah dosis vaksin kedua. (Cr09)

Tags:
Varian Baru Covid-19 R.1 terdeteksiVarian Covid 3 kali lipat lebih berbahayaAhli bocorkan pencegahan varian Covid R.1Covid-19 R.1 lebih menular

Administrator

Reporter

Administrator

Editor