AMERIKA SERIKAT, POSKOTA.CO.ID - Seorang influencer asal Amerika Serikat bernama Gabby Petito (22) yang sempat dinyatakan hilang, akhirnya ditemukan dengan kondisi tewas mengenaskan.
Terkait kasus tersebut, Federal Bureau Investigation (FBI) telah mengkonfirmasi bahwa sebuah jasad yang ditemukan di perbatasan Taman Nasional Grand Teton adalah jasad dari Gabby Petito.
Pihak FBI pun mengkonfirmasi bahwa kematian Gabby Petito adalah akibat pembunuhan.
Jasad perempuan berusia 22 tahun ini ditemukan pada Minggu (19/9/2021) setelah laporan hilangnya Gabby Petito diajukan ke pihak kepolisian setempat pada tanggal 11 September 2021.
Awalnya influencer ini dinyatakan hilang setelah sang tunangan Brian Laundrie kembali dari perjalanan lintas negaranya tanpa Gabby pada tanggal 1 September 2021. Keduanya sejak awal melakukan perjalanan lintas negara ini bersama.
Melansir dari The Guardian, tunangan dari Gaby yaitu Brian Laundrie kini sedang dalam pencarian FBI. Pasalnya, setelah dilakukan investigasi, Brian memiliki kemungkinan terlibat dalam kasus pembunuhan ini.
Pihak FBI pun meminta orang-orang yang mengetahui informasi mengenai keberadaan Brian Laundrie untuk menghubungi mereka.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari orang tuanya, Brian Laundrie terakhir terlihat pada tanggal 14 September.
Pada hari ini dia memberi tahu orang tuanya bahwa dia akan pergi ke cagar alam terdekat untuk bermeditasi.
Namun, tiga hari kemudian orang tuanya melaporkan bahwa anak mereka juga telah menghilang.
Hilangnya Gabby Petito dan penemuan jasadnya ini cukup menghebohkan warganet di dunia maya.
Berbagai detektif pun ikut turun tangan dan mengungkapkan teori-teori dari kemungkinan yang ada.
Berdasarkan laporan dari keluarganya, sejak awal perjalanan lintas negara itu mereka mengatakan bahwa Gabby selalu berkirim pesan dengan ibunya,
Namun, pada tanggal 27 Agustus, sang ibu menerima pesan yang cukup aneh dimana ia menulis pesan tentang Stan yang merujuk langsung pada nama kakeknya.
Hari itu adalah hari terakhir Gabby dan sang ibu berkirim pesan dan berhenti menggunakan media sosial.
Pada 30 Agustus, sang ibu menerima pesan janggal yang mengatakan di daerah tempatnya menetap sekarang tidak ada sinyal. Keluarganya pun curiga bahwa pesan tersebut bukan dari sang putri. (Nelsya Namira Putri)