JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belum lama ini sebuah gambar tangan berhasil diidentifikasi sebagai karya seniman ternama asal Belanda Vincent van Gogh.
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengidentifikasi gambar ini sebagai karya dari pelukis pasca-impresionis legendaris itu.
Karya Van Gogh yang sebelumnya berada di tangan kolektor pribadi sejak sekitar tahun 1910 itu kini telah dipamerkan di Museum Van Gogh yang berlokasi di Amsterdam.
Rencananya hasil karya “baru” Van Gogh ini akan dipamerkan di museum yang didirikan atas namanya itu sampai tanggal 2 Januari 2022.
Karya ini sudah ditunjukkan ke muka publik sejak tanggal 17 September 2021 lalu.
Setelah masa pameran selesai, gambar ini akan dikembalikan kepada pemilik asli dari lukisan.
Berjudul “Study for Worn Art”, karya ini memperlihatkan seorang laki-laki tua yang sedang kelelahan sambil meletakkan wajah di atas tangannya.
Karya yang digambar menggunakan pensil ini dinamakan “Study for Worn Art” karena memiliki kemiripan dengan lukisan Van Gogh lainnya yang berjudul “Worn Art”.
“Worn Art” merupakan lukisan yang sangat dihormati dalam museum itu.
Melansir dari The Guardian, para ahli dan peneliti karya seni mengungkapkan bahwa lukisan ini diperkirakan dibuat pada akhir November 1882.
Hal ini merujuk pada beberapa karya lain yang dibuat saat itu dan tulisan surat yang ia kirim kepada saudaranya.
“Worn Art” dibuat pada tahun yang sama dengan “Study of Worn Art” menggunakan pensil tebal dan menggambarnya di atas kertas cat air kasar. Lembaran kertas itu memiliki ukuran 48,8 cm x 30 cm.
Van Gogh menyelesaikan gambarnya dengan mengoleskan butiran roti pada bagian yang lebih ringan dari baju objek yang ia gambar.
Kemudian melapisi gambar itu dengan fiksatif yang terbuat dari susu dan air, yang membuat pensil lebih gelap dan lebih matt.
Teknik menggambarnya ini sangat mirip dengan teknik yang digunakan dalam lukisan “Study of Worn Art”.
Video Viral Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Kini Pihaknya Mengklarifikasi. (yuotube/poskota tv)
Mulai dari gaya sketsa hingga bahan yang digunakan seperti pensil tebal dan kertas cat air kasar.
Bahkan ditemukan adanya bekas kerusakan di bagian belakang, yang menghubungkan karya seni itu dengan cara Van Gogh menggunakan gumpalan pati untuk menempelkan lembaran kertas ke papan gambar. (nelsya namira putri)