Tukul Arwana Mendadak Masuk Rumah Sakit karena Pendarahan Otak, Tolong Segera Waspadai Gejalanya!

Kamis 23 Sep 2021, 16:44 WIB
Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai (Foto: Istimewa)

Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai (Foto: Istimewa)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Komedian Tukul Arwana membuat publik heboh setelah dikabarkan mengalami pendarahan otak pada Rabu sore (22/9/2021) sekira 18.00 WIB.

Akibat penyakit itu, Tukul langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur oleh penjaga rumahnya.

Kabar tersebut juga dikonfirmasi langusung oleh anak Tukul Arwana, yakni Ega Prayudi saat ditemui di rumah sakit.

"Iya dibawa, kemarin (Rabu) malam sekitar jam tujuh kalau tidak salah," ucap Ega kepada awak media.

Sejak saat itu belum diketahui lagi bagaimana perkembangan dari kondisi Tukul Arwana di rumah sakit.

Baik pihak keluarga maupun rumah sakit masih belum mau angkat bicara untuk menjelaskan kondisi terkini dari presenter kondang berusia 57 tahun itu.

Namun apakah kalian sudah tahu dan paham tentang bagaimana gejala yang ditimbulkan saat seseorang akan mengalami pendarahan di otak?

Melansir dari laman MedicineNet, pendarahan otak adalah pendarahan di dalam atau di sekitar otak. Penyakit ini adalah bentuk stroke.

Penyebab pendarahan otak antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), pembuluh darah yang bocor secara abnormal lemah atau melebar (aneurisma), penyalahgunaan obat, dan trauma.

Banyak orang yang mengalami pendarahan otak memiliki gejala seolah-olah mereka mengalami stroke, dan dapat mengembangkan kelemahan pada satu sisi tubuh mereka, kesulitan berbicara, atau rasa mati rasa.

Kesulitan melakukan aktivitas biasa, termasuk masalah berjalan atau bahkan jatuh, bukanlah gejala yang tidak biasa. Sekitar 13 persen dari semua stroke adalah stroke hemoragik, atau disebabkan oleh pendarahan ke otak.

Pendarahan otak sering diberi label sesuai dengan tepatnya di mana itu terjadi di otak. Secara umum, perdarahan di mana saja di dalam tengkorak disebut perdarahan intrakranial.

Pendarahan di dalam otak itu sendiri dikenal sebagai pendarahan intraserebral. Pendarahan juga dapat terjadi antara penutup otak dan jaringan otak itu sendiri, yang disebut sebagai perdarahan subarachnoid.

Jika bekuan darah terjadi antara tengkorak dan otak, itu dikenal sebagai hematoma subdural atau epidural tergantung pada apakah itu di bawah atau di atas lapisan keras (dura) otak.

Tukul Arwana. (foto: instagram/@tukul.arwanaofficial)

Hematoma subdural dan epidural lebih mungkin terjadi sebagai akibat dari cedera otak traumatis atau setelah jatuh dan tidak akan dibahas secara rinci di sini.

Penting untuk diketahui bahwa ketika pendarahan terjadi di dalam otak itu sendiri, sakit kepala mungkin tidak terjadi, karena otak kita tidak memiliki kemampuan untuk merasakan gangguan yang sedang berlangsung.

Akan tetapi, penutup otak (meninges) sangat sensitif dan jika terjadi pendarahan di sana, seperti ketika aneurisma pecah, sakit kepala yang tiba-tiba dan parah adalah gejala stroke yang umum terjadi. (cr03)

Berita Terkait
News Update